Pengamat melihat ancaman "NUKLIR" sekarang lebih besar dari zaman Perang Dingin. Pada Perang Dingin masih ada "Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty" atau Perjanjian antara Uni Soviet dan AS tentang Penghapusan Rudal Jarak Menengah dan Jarak Pendek, kedua pihak Rusia-AS tidak memperkenan melakukan perlombaan rudal darat dan jelajah untuk jangkauan 500-5.000 km.
Tapi pada 2 Agustus lalu, AS-Rusia telah memasuki perlombaan nuklir baru, skala dan jenis perlombaannya jumlah lebih banyak. Sehingga perlombaan ini lebih "Dengin" dari Perang Dingin.
Jika rudal balistik jarak menengah, rudal jelajah dan darat, dan sekarang ditambah dengan rudal hipersonik "Pioneer", termasuk lagi dengan senjata yang dikembangkan AS, masing-masing pihak berbondong-bondong menggunakan NUKLIR dijadikan sebagai elemen reformasi konvensional pertempuran sebagai model pertempuran di masa depan.
Maka perlombaan "Nuklir" ini akan terus meningkat, jika dulu di Perang Dingin berlomba dengan dengan skala berat dan jumlah, kini dengan teknologi. Maka perlombaan ini lebih panas dari Perang Dingin dan harganya lebih mahal.
Sungguh-sungguh suatu penghamburan dana dan tenaga yang tidak berguna untuk keamanan dan kesejahteraan umat manusia di dunia, bayangkan saja jika biaya dan tenaga ini dicurahkan untuk mengentaskan kemiskinan umat manusia di belahan dunia lain, akan betapa manfaatnya........
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
https://www.mdbg.net/chindict/chindict.php?page=radicals
https://nationalinterest.org/blog/buzz/heres-idea-air-force-builds-200-b-21-stealth-bombers-53627