Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

AS dan Rusia Saling Mengungkapkan Alutsista Baru Tercanggih-Nuklir Digunakan untuk Deterence Mengkhawatirkan Umat Manusia Dunia

5 Oktober 2019   22:27 Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:35 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

orbiter-rudal-pioneer-5d98b43e0d82301a580341f2.png
orbiter-rudal-pioneer-5d98b43e0d82301a580341f2.png
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com

Jika Rusia menempatkan sistem rudal balistik ini di tepi Eropa, kemampuan pertahanan rudal super sonik "Pioneer" ini akan sangat merusak.

Jika dilihat dari situasi perkembangan dan kekuatan offensif yang ada sekarang, tidak ada jenis alutsista pertahanan AS apapun yang dapat digunakan di Eropa, untuk bisa  mengurangi ancamanan terhadap penetrasi rudal balistik Rusia. Meskipun akan diinvestasikan lebih banyak uang, lebih banyak alutisista pertahanan dan senjata, lebih banyak pangkalan, semuanya akan tidak berarti.

Pada saat sekarang akan sulit bagi AS untuk membendung penetrasi "Pioneer" dengan kecepatan hipersonik yang speednya mencapai 25 Mach lebih, baik pertahanan udara berbasis darat, laut dan udara dengan peringatan dininya.

Pengamat melihat ini sangat terkait dengan kompetisi Rusia-AS yang dikemukakan Putin dengan strategi "asimetris" yang cukup cerdas, karena selama Perang Dingin dulu, strategisnya jika AS memiliki hulu ledak 10.000 maka Soviet harus meimiliki jumlah yang sama.

Jadi kedua belah pihak berupaya untuk menambah kuantitas dan kualitasnya terus-menerus diperbarui. Pada akhirnya, tidak ada gunanya memiliki puluhan ribu hulu ledak nuklir di saku mereka.

Maka setelah Putin berkuasa, mereka berkembang sangat cepat dalam mengadopsi cara strategis "asimetris" ini. Tampaknya AS telah menyadari bahwa sistem pertahanan rudalnya dapat menjadi sebuah pajangan/pergaan, terutama ancaman seperti yang diperlihatkan oleh Rusia. AS tentu akan terus mengembangkan beberapa cara baru untuk melawan pukulan "asimetris" Rusia.

Namun media AS mengatakan bahwa rudal Rusia sangat canggih, tetapi hanya bisa diproduksi dalam jumlah kecil. Tetapi media Rusia membantah bahwa mereka bisa memproduksi dalam jumlah besar.

Mengapa produksi yang diperdebatkan? Masalah utama karena ada pandangan berbeda tentang kekuatan ekonomi Rusia, baru-baru ini Putin mengumumkan memiliki anggaran militer sebesar 43 milyar USD.

Pada 11 Maret lalu, Tump mengajukan anggaran militer sebesar 750 milyar USD, jadi bisa dibandingkan dengan anggaran militer Rusia, bedanya seperti bumi dan langit. Prinsipnya tidak ada uang tidak ada yang bisa dilakukan.

Maka Rusia saat ini meskipun tangguh dalam teknologi senjatanya, tetapi ketangguhan ini hanyalah sebuah ekspresi daripada kemampuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun