Rusia untuk mengindikasikan kepada Turki Su-57, jadi kini Turki harus mempertimbangkan mana yang lebih cocok antara F-35, Su-35 dan Su-57.
Namun perlu juga diketahui, selama ini AU-Turki mempergunakan alutsista jet tempurnya buatan AS, misalnya jet tempur Gen-2 F-4 "Phantom" kemudian untuk jet tempur Gen-3 F-16. Â Karena itu, dari kontinuitas ini, untuk memfasilitasi dukungan logistik pasukan, mungkin saja pesawat AS lebih cocok.
Karena para pilotnya sudah terbiasa dengan sistem inches (feet) dalam satuan indikatornya baik untuk kecepatan, alitude, jarak dan lainnya, sedang bagi jet tempur dan alutsista Rusia menggunakan metrik satuannya. Jadi data-datanya semua berdasarkan ukuran meter, kilometer.
Hal ini seringkali akan menjadi hambatan, ketika ada perintah atau membaca indikator meter sama dengan beberapa feet dan lain-lain, pilot harus mengkalkulasi dulu. Hanya saja bagi Turki menjadi lebih sulit jika ternyata AS dan Barat tidak mau menjual alutsista kepadanya.
Akibat tidak ada pilihan ini, selain itu alutsista Rusia harganya lebih murah, kinerja juga setara dan bahkan sebagian lebih baik dari alutsista AS dan Barat. Ambil contoh Su-35 selain lebih murah juga merupakan alutsista yang sudah matang.
AU-Rusia sudah lama menggunakan Su-35 dalam satuan tempurnya dan tidak ada masalah. Sedang F-35 belum lama ini telah terjadi kecelakaan di Angkatan Udara Bela Diri Jepang yang hingga kini masih belum jelas penyebabnya yang pasti. (baca : https://www.kompasiana.com/makenyok/5cfb3af6c01a4c1bc11b2cbf/jatuhnya-f-35a-jepang-kerugian-atau-keuntungan-bagi-jepang
 Jatuhnya F-35A Jepang Kerugian atau "Keuntungan" Bagi Jepang? & Jet Tempur F-35 Digrounded Strategi AS "Eagle Wall dan Eagle Chain" Terancam Berantakan )
Angkatan Udara Turki juga mempunyai pertimbangan dan penilaian dirinya sendiri. Dalam hal kinerja, Su-57 Rusia lebih komprehensif daripada F-35 AS. Terlepas dari kecepatan, kemampuan manuver, satu-satunya kelemahan hanya dalam indeks kinerja stealth-nya (siluman) lebih buruk sedikit daripada F-35.
Tapi ini hanya salah satu indikatornya. Â Performa tempur jarak dekat Su-35 dan kapasitas pemasangan senjata lebih unggul dari F-35. Hanya saja Su-35 tidak memiliki kinerja siluman. Sehingga tidak bisa dibuat satuan AU generasi baru siluman.
Namun bagi Turki, karena Rusia telah memberi opsi baru, mau tidak mau menjadi keharusan bagi Turki. Berhubung AS sudah tidak menginginkan Turki, meskipun mereka sudah membayar dan mengeluarkan dana besar untuk menjadi salah satu anggota konsorsium dari delapan negara untuk proyek pengembangan F-35 sejak mula, tetapi kini ditendang keluar.
Dapat dikatakan Turki adalah salah satu pemegang saham asli dan seharusnya mendapat prioritas. Namun kini AS tiba-tiba bertindak sewenang-wenang mau menang sendiri dengan menendang keluar Turki.