Ini seolah-olah keamanannya benar-benar dijual kepada NATO, dan dengan kata lain membayar biaya perlindungan kepada NATO. Karena dengan melekat ke sisi NATO berarti menjadi musuh dari Rusia.
Karena kini mereka menjadi musuh dan mengancam Rusia secara langsung, maka Rusia kini juga berusaha mengancam mereka, karena mereka berada di garis depan dari sutu konfrontasi, maka dengan demikian keamanannya menjadi tidak baik dan rawan.
Kini pertarungan AS-Rusia tidak hanya mendatangkan kapal perang yang makin saling mendekat, tetapi tampaknya juga telah menamkan altusista canggih satu sama lain saling berhadap-hadapan.
Mode kompetisi baru ini dulunya merupakan tantangan lintas batas pemisah saja, kepemilikan jenis alutisista pesawat yang saling mengancam telah membentuk garis pertahanan yang jelas. Dengan kata lain saling persaing membangun alutsista paling canggih.
Sekarang melihat semua jenis peralatan dan penetrasi teknologi juga akan menjadi mode utama di masa depan. Misalnya, jika mitra inti Anda membeli alutsista Anda tapi tidak menurut pada Anda, ini menunjukkan wibawa pemimpin sekutu Anda tidak cukup, maka dalam hal ini tidak bisa mempertahankan persekutuan yang kokoh dengan Anda.
Sebelum ini, jika suatu negara mantan sekutu Soviet bergabung dengan NATO, pertama-tama, mereka harus melepaskan semua alutsista Soviet. Kedua, secara besar-besaran mengimpor alutsista AS, sistem NATO dan standar NATO sebagai intinya.
Di kemudian hari jika terjadi dari mereka ini kekurangan dana dan terjadi hubungannya dengan AS dan NATO berubah menjadi buruk, maka kemungkinan Rusia akan mendapatkan semua rahasia dari alutsista AS dan NATO dari mereka, demikain juga sebaliknya.
Maka para pengamat memperkirakan batas yang jelas ini dapat hilang dibandingkan dengan Perang Dingin yang lalu. Namun situasi permainan ini akan lebih rumit dan ruwet.....
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
businessinsider.sg
defensenews.com
thedefensepost.com
aljazeera.com
sohu.com
Gaming Out 'Fort Trump' and Other U.S. Military Base Options in Poland
xinhuanet.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H