Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Penyebab Boeing 737 Max Lion Air dan Ethiopian Airlines Jatuh?

28 Maret 2019   20:41 Diperbarui: 28 Maret 2019   20:51 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.theverge.com

Perbincangan ini bukan suatu kesimpulan yang resmi dan kita harus menunggu otorita resmi yang akan mengumumkan penyebab sebenarnya dari kecelakaan fatal dua pesawat Lion Air akhir 28 Oktober tahun lalu dan Ethiopian Airlines 25 Maret lalu berturut-turut terjadi dalam selang lima bulan terakhir ini, dan disinyalir penyebab kecelakaannya sama.

Kedua jet yang jatuh adalah Boeing 737 Max 8s, varian dari pesawat terlaris dalam sejarah. Ketika Airbus mengumumkan pada 2010 akan membuat pesawat baru yang hemat bahan bakar dan hemat biaya, Boeing bergegas keluar dengan versinya sendiri. Versi itu adalah pesawat 737 Max.

Sistim anti-stall yang diperjuangkan oleh pilot 737 Max yang mengoperasikan Lion Air pada Oktober kemugkinan telah diaktifkan sebelum 189 penumpang pesawat ini tewas, demikian juga dengan penerbangan Ethiopian Ariline dengan jenis pesawat yang sama.

Apa itu Stall? Fenomena yang tidak diinginkan di mana sayap pesawat mengalami peningkatan hambatan udara dan penurunan daya angkat. Ini dapat menyebabkan pesawat jatuh. Stall terjadi ketika pesawat berada di bawah great an angle of attack yang terlalu besar (angel of attrack adalah sudut kemiringan antara pesawat dan arah penerbangan).

Fitur baru dari 737 Max, sistem augmentasi karakteristik manuver/ Manoeuvring Characteristics Augmentation System  (MCAS), telah disorot oleh penyelidikan ke dalam kecelakaan sebelumnya, di mana 189 orang tewas ketika pesawat Lion Air JT-610 jatuh di lepas Laut Jawa Indonesia 12 menit setelah lepas landas.

Bos Ethiopia, Tewolde GebreMariam, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa dia percaya MCAS juga "sepengetahuan kami" berperan dalam  untuk durasi penerbangan ET-302 dari Addis Ababa yang tauh memakan korban 346 orang.

MCAS secara otomatis memaksa hidung pesawat turun untuk mencegah stall, dan diperkenalkan untuk mengimbangi posisi mesin baru pada model 737 Max. Sebuah laporan awal ke dalam kecelakaan Lion Air telah menyarankan kombinasi pembacaan sensor yang salah dan kontribusi MCAS untuk pesawat yang tenggelam ke laut.

kerjanya-mcas-1-5c9ccc833ba7f76179328d72.png
kerjanya-mcas-1-5c9ccc833ba7f76179328d72.png

Sumber: Ilustrasi dari youtube.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun