Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tekanan Keras dan Lunak AS terhadap Iran, Bisakah Berhasil?

14 Agustus 2018   17:38 Diperbarui: 14 Agustus 2018   19:29 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain dari sektor militer, untuk beberapa waktu, perang kata-kata antara Washington D.C. dan Teheran telah memanas juga.

Pada 22 Juli lalu, Menlu AS Mike Pompeo dalam pidatonya di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di California, di mana ia membandingkan para pemimpin Iran dengan mafia. Dilaporkan oleh Reuters bahwa sebagian besar yang hadir adalah orang Iran.

Pompmeo mengatakan: Orang-orang suci munafik ini, mereka telah menyusun segala macam skema bengkok untuk menjadi beberapa orang terkaya di dunia sementara rakyat mereka menderita.

Sebuah laporan dari Reuters menyatakan bahwa beberapa pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengomentari hal ini, mengatakan bahwa pidato Pompeo adalah langkah terbaru dalam serangan terhadap niat opini publik Iran untuk mengipasi api gejolak di Iran, untuk menekan pemerintah Iran di samping menjatuhkan sanksi ekonomi.

Pernyataan Pompeo ini langsung direspon dengan keras oleh Iran. Hassan Rouhani membalas dengan menyatakan: Jangan bermain dengan ekor singa. Kalian akan menyesalinya. Kalian akan menyesal selamanya, satu hal yang harus kalian pahami adalah perang dengan Iran adalah ibu dari semua perang.

Sumber: twitter.com/realDonaldTrump
Sumber: twitter.com/realDonaldTrump
Pernyataan Rouhani segera dibalas dengan serangan keras dari Trump. Pada larut malam tanggal 22 Juli, Trump berteriak di twitter: "Kepada Presiden Iran Rouhani, jangan pernah mengancam AS lagi atau kalian akan menderita konsekuensi yang jarang dialami oleh beberapa pihak di sepanjang sejarah." Dan dalam tweeter ditulis dengan huruf besar "Be Cautious!".

Setelah itu Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif meniru tweeting Trump dengan menanggapi, "Dunia mendengar bahkan beberapa kali lebih keras berbunyi beberapa bulan yang lalu. Kami telah ada selama ribuan tahun & melihat jatuhnya kekaisaran, termasuk milik kami, yang berlangsung lebih dari kehidupan di beberapa negara. Berhati-hati " " Be Cautious "ditulis dalam huruf besar semua.

Sumber: en.isna.ir/news
Sumber: en.isna.ir/news
Setelah kita selama ini melihat AS dan Iran saling bemain keras, namun tampaknya AS secara tak terduga bermain "sofball/bola lunak."

Permaianan "Bola Keras" dan "Bola Lunak" Untuk Keuntungan AS

Trump ketika dalam konferensi pers bersama dengan PM Italia, 30 Juli  2018 mengatakan: Saya akan bertemu dengan siapa saja. Saya percaya pada pertemuan.

Wartawan: Apakah ada prasyarat untuk pertemuan itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun