Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kegamangan AS dalam Perang Suriah

9 Mei 2018   12:21 Diperbarui: 9 Mei 2018   12:41 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika membicarakan kebijakan Trump untuk Suriah, sejak awal, ketika ia berkampanye, dan pada periode awal kepresidenannya "ISIS" sedang merajalela, di Suriah, Trump menekankan pada kontra-terorisme, dan bagaimana mereka harus menghabisi "ISIS."

Tapi untuk masalah Suriah, sebelum sebelum munculnya fenomena "ISIS" , Trump menentang AS untuk campur tangan utama dalam masalah Suriah. Ini tidak jauh berbeda dari kebanyakan Partai Republik dan Demokrat di AS.

Sekarang, isu "ISIS" sedang memasuki fase-fase terakhirnya, dan konflik-konflik geografi dan perpecahan semacam ini di Suriah memasuki fase baru --- mereka harus kembali ke keadaan negara sebelum isu "ISIS" muncul --- bagaimana cara membentuk keseimbangan antara Syiah dan Sunni di Suriah.

Meskipun militer AS ingin meninggalkan Suriah, tetapi tetap saja belum mau pergi, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa AS sedang mempersiapkan rencana cadangan sebelum menarik diri dari Suriah di masa depan.

Pada 17 April, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di ibukota Arab Saudi, Riyadh. Selama konferensi pers bersama setelah pertemuan, seorang wartawan meminta al-Jubeir untuk memverifikasi laporan dari Wall Street Journal yang berbasis di AS. Laporan tersebut mengklaim bahwa Trump bermaksud untuk membangun aliansi Arab dengan sekutu Timur Tengah dari Arab Saudi, negara-negara lain untuk menggantikan militer AS setelah menarik diri dari Suriah.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan: Kami sedang berdiskusi dengan AS sudah sejak awal tahun ini soal krisis mengirim pasukan ke Suriah. Kami membuat proposal kepada pemerintahan Obama bahwa jika AS mengirim pasukan ke Arab Saudi, kami akan mempertimbangkan mengirim pasukan sebagai bagian dari kontingen ini.

Baik AS dan negara-negara Eropa telah menyadari konflik dasar masyarakat Suriah, sehingga sejak awal, mereka ingin menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.

Setelah perang internasional melawan "ISIS" terjadi, pejuang Kemerdekaan Suriah  mengalami perpecahan yang parah. Beberapa dari mereka berpihak pada Kekuatan Demokratis Suriah (SDF) di kawasan yang dikuasai Kurdi, beberapa memihak Turki, dan beberapa memihak pada pemerintah Suriah.

Karena itu, mereka tidak akan bisa mengandalkan hanya pada Sunni Arab di Suriah lagi. Hanya dengan menarik pasukan regional internasional yang berarti membawa masuk orang-orang Arab untuk menggantikan mereka, apakah ini akan berhasil. Tapi kini bukan hanya Arab Saudi sekarang, ada juga UAE dan Yordania --- terutama negara-negara ini. Mereka mewakili kepentingan Arab dan kepentingan Sunni. Jika pasukan ini dibawa masuk, keseimbangan baru akan terbentuk di Suriah.

Krisis Suriah sudah memasuki delapan tahun. Dari Ghouta timur di Damaskus timur hingga Afrin, dari politisasi humanitarianisme hingga ancaman senjata kimia yang konstan, perang di Suriah selalu naik turuni setelah seperti gejolak gelombang, dan cahaya perdamaian dengan cepat selalu memudar setelah untuk pertama kali muncul.

Apa sebabnya yang mendorong situasi di Suriah selalu berubah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun