Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Kebijakan AS Terhadap Asia-Pasifik Setelah Presiden Trump Setahun Berkantor?

23 Januari 2018   18:18 Diperbarui: 23 Januari 2018   18:36 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Trump menjabat presiden, sepertinya dia mengambil posisi ingin menjungkir balikan apa yang pernah disentuh Obama. Meski dia tidak menyebutkan strategi untuk menyeimbangkan kembali kawasan Asia-Pasifik, Trump sering berinteraksi dengan negara-negara Asia-Pasifik, hal itu telah menarik perhatian.

Situs resmi AS "The Diplomat" menunjukkan bahwa walaupun urusan dalam negeri pemerintahan Trump tampak sangat kacau, tapi mereka sangat aktif di Asia.

Bagi Obama dan Trump, kenyataan sama-sama melihat kawasan Asia-Pasifik adalah tempat utama untuk kepentingan AS, hal itu tidak akan diubah walaupun ada penggantian presiden.

Dan ini akan semakin jelas terlihat dari kebijakan Asia-Pasifik versi Trump untuk menjungkir balikan atau memperluas strategi untuk menyimbangkan kembali kawasan Asia-Pasifik.

Menghadapi hubungan internasional yang kompleks, bagaimana kebijakan Asia-Pasifik Trump akan mempengaruhi kawasan Asia Pasifik di masa depan?

Dalam beberapa tahun terakhir, Dialog Shangri-La telah menjadi platform penting bagi AS untuk meluncurkan kebijakan keamanan Asia-Pasifik, dan menjadi jendela penting untuk mengamati perkembangan strategi keamanan di Asia-Pasifik.

Pada bulan Juni tahun lalu, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan pada Dialog Shangri-La bahwa AS akan terus memperkuat deplotasinya di Asia-Pasifik  dengan angka aktual,  pada dasarnya mengulangi indeks penyebaran yang diajukan oleh Leon Panetta pada tahun 2012, dengan mengatakan  "Saat ini, 60% kapal Angkatan Laut,  55% dari pasukan Angkatan Darat, dan dua pertiga Marinir ditempatkan di Asia-Pasifik. Segera, 60% angkatan udara taktis luar negeri juga akan ditempatkan di kawasan ini."

Pasukan militer AS saat ini bergerak menuju Asia-Pasifik, tapi mereka dipindahkan dengan lambat. Penyebaran simbolis adalah kapal induk.

Saat ini ada enam gugus tempur kapal induk yang mengarah ke Samudera Atlantik dan lima gugus tempur kapal induk menuju Samudera Pasifik. Setelah kapal induk Ford-class beroperasi, pemerintah AS telah menyatakan akan menempatkannya di Pasifik.

Jika itu terjadi, mungkin akan menjadi enam gugus tempur kapal induk. Saat ini, kita tidak tahu dimana pangkalan induk tetapnya nanti. Mendeplotasikan gugus tempur kapal induk itu utamanya adalah pengeluaran, itu akan menghabiskan biaya hampir 10 miliar USD.

Untuk menginvestasikan 10 miliar USD itu yang belum kita lihat sekarang. Jumlah uang itu akan disesuaikan lagi dari pengeluaran militer tahunan untuk membangun pelabuah induk tetap bagi kapal induk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun