LetJend. Valery Asapov berusia 51 tahun, salah satu pemimpin senior kelompok penasihat militer Rusia di Suriah. Sebelumnya telah aktif mengambil bagian dalam Perang Chechen pertama dan kedua, Perang Russo-Georgia serta Perang di Donbass.
LetJend. Valery Asapov berpengalaman ikut bagian dalam hampir semua kampanye (perang) besar yang berkaitan dengan Rusia setelah Uni Soviet bubar dan memiliki banyak pengalaman tempur.
Pada 23 September 2017, jagoan perang terkenal ini menjadi perwira militer berpangkat tertinggi yang menjadi korban di medan perang Suriah untuk Rusia.
Selama Perang Russo-Georgia dan dua Perang Chechen, Rusia tidak pernah mengalami perwira militer tingkat tingginya tewas dalam pertempuran. Ini adalah pertama kalinya hal itu terjadi. Ini kejadian langka. Jadi Rusia terkejut juga bagi seluruh dunia.
Perang Saudara Suriah berlangsung selama bertahun-tahun, perang ini penuh sekali dengan teka-teki tidak tahu jelas siapa teman dan siapa musuh, merupakan situasi yang sangat kompleks. Namun, baru-baru ini, militer Suriah telah berhasil merebut kembali sejumlah besar daerah yang sebelumnya dikuasai pemberontak dan kaum oposisi anti rezim al-Assad dengan bantuan Rusia, telah banyak laporan tentang kemenangan militer pemerintah Suriah.
Tapi justru pada saat inilah LetJend. Rusia tiba-tiba tewas dalam medan perang. Meskipun sebenarnya berita tentang perwira militer senior Rusia yang sekarat di garis depan Suriah tidak jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tapi yang jadi korban kali ini adalah komandan korps dan perwira senior yang sebenarnya tidak bertanggung jawab atas misi garis depan, dan inilah yang menyebabkan kejutan besar bagi dunia luar.
Jadi, ada apa yang tersembunyi di balik tewasnya seorang pemimpin militer senior Rusia ini?
Pada 24 September lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa seorang Let-Jend Angkatan Darat dan Penasihat senior Rusia untuk pemerintah Suriah--Valery Asapov telah terkena serangan mortir dari pasukan ekstremis di dekat Suriah timur Deir ez-Zor dan meninggal setelah gagal dilakukan perawatan penyelamatan.
Asapov sebenarnya adalah komandan Angkatan Darat Kelima di Distrik Militer Timur Rusia. Datang ke Distrik Militer Timur Syria menunjukkan bahwa jendral ini seorang pemimpin militer Rusia yang cukup berani. Tapi dengan tiba-tiba bisa tewas kena mortir, banyak analis dan pengamat yang memandang ini sungguh tersembunyi banyak teka-teki yang sulit dipecahkan sekarang.
Ada salah satu penjelasan yang mengatakan, pada 24 September, ketika Let-Jend. Asapov dan dua kolonel lainnya berada di garis depan mengamati intelijen tempur, mereka tiba-tiba diserang oleh mortir. Mungkin saja musuh telah menggunakan teropong dengan perbesaran tinggi untuk mengamati medan perang dan menemukan Let-Jend Asapov dan tentara Rusia lainnya, kemudian menetapkan bahwa dia adalah perwira senior berdasarkan usianya, setelah itu mereka menembakkan sebuah mortar berpresisi tinggi.
Ada pengamat yang mengira dengan mortir yang sistem taktis jarak pendek untuk membunuh perwira senior militer Rusia dalam satu serangan, ini bisa jadi hanya suatu kebetulan.