Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dilemma Situasi Suriah Pada Eksekusi Akhir Eliminasi "ISIS"

5 Agustus 2017   12:51 Diperbarui: 5 Agustus 2017   13:53 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.bbc.com

Ketika Donald Trump baru menjabat, dia sesumbar bahwa dia bisa merebut Mosul dalam tiga hari, sedang Obama tidak dapat merebutnya dalam beberapa bulan. Pada kenyataannya, setelah dia menjabat, dia harus menghabiskan beberapa bulan untuk bertarung di sana. Itu menunjukkan betapa sulitnya untuk merebut Mosul. Perang modern tidak seperti di Perang Dunia II, dimana bisa mebombardir meratakan kota.

Kekuatan tempur militer Irak secara bertahap pulih dan beransur-ansur membaik, dan dengan dukungan militer AS, mereka mendapatkan keuntungan mutlak dari segi senjata, peralatan, sistem senjata api, dan personil. Tapi butuh waktu sembilan bulan untuk merebut kembali Mosul.

Dalam pertempuran untuk merebut kembali Mosul, militer Irak, militan Kurdi, militan suku Sunni, milisi Syiah, AS dan Iran bergabung untuk melawan "ISIS." Pihak-pihak yang terlibat dalam pertempuran ini mewakili berbagai kekuatan politik yang membatasi keleluasaan Irak.

Dengan situasi demikian, perebutan kembali Mosul, apakah berarti satu sukses akhir dari perang melawan terorisme di Irak? Apa isu sulit yang menguji Irak?

Pada 17 Juli, waktu setempat, Dewan Keamanan PBB mengadakan sebuah pertemuan untuk membahas masalah Irak, dan Jan Kubis, Wakil Khusus Sekretaris Jenderal untuk Irak dan Kepala Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak, mengatakan bahwa pembebasan Mosul sangat penting, namun jalan di depan Irak masih penuh tantangan, dan untuk benar-benar mengalahkan "ISIS," itu menjadi masalah mendasar di Irak yang perlu dipecahkan. Jadi isu mendasar apa yang ada di Irak?

Dengan dibebaskannya Mosul berarti bahwa "ISIS" tidak lagi mengendalikan kota besar manapun di Irak. Tapi masih menguasai puluhan kota kecil dan desa-desa. Daerah yang dikuasainya lebih dari 10.000 kilometer persegi, termasuk daerah selatan dan barat Mosul. Di tempat ini, sangat sulit untuk memberantas kekuatan "ISIS". Mereka bisa berbaur dengan warga sipil dengan sangat mudah. Jadi memetakan mereka sama sulitnya seperti dengan merebut kembali Mosul.

Menurut opini Radio France Internationale, setelah Mosul pulih, faktor ketidakstabilan yang besar adalah pertengkaran pembalasan timbal balik antara Sunni dan Syiah. Dan masalah-masalah lainnya yang berasal dari Kurdistan Irak, di Irak utara.

Pada tahun 2014, setelah "ISIS" menduduki kota bagian utara Mosul yang penting, kontrol Irak terhadap Irak utara secara bertahap berkurang.

Di satu sisi, militan Kurdi yang didukung AS yang dengan keras menolak "ISIS", namun di sisi lain, mereka mengambil kesempatan untuk menduduki 70% Irak utara, dan menguasai Kirkuk yang kaya dengan cadangan minyaknya, kemudian mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan referendum kemerdekaan pada bulan September tahun ini.

Suku Kurdi yang menuntut kemerdekaan tidak hanya menantang stabilitas Irak, ini juga bisa menjadi demonstrasi bagi orang-orang Kurdi yang tinggal di Turki dan Iran dan membuat negara-negara sekitarnya merasa sangat tidak nyaman.

Presiden Turki, Recep Erdogan menyatakan: Setiap langkah yang akan menimbulkan masalah baru di Irak, sebuah negara yang memiliki cukup banyak masalah, hanya akan meningkatkan ketidakstabilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun