Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerawang Geopolitik Asia-Pasifik dari Latihan Militer Gabungan Malabar AS-India-Jepang

25 Juli 2017   20:41 Diperbarui: 26 Juli 2017   15:41 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pakistan Defence

Pada 29 Agustus 2016, AS dan India secara resmi menandatangani "Memorandum Kesepakatan Pertukaran Logistik (Logistics Exchange Memorandum of Agreement)" di Washington DC. Berdasarkan kesepakatan ini, militer AS dan India akan dapat menggunakan basis angkatan darat, angkatan laut, dan udara masing-masing untuk mendapatkan dukungan logistik. Seperti persediaan, perawatan, dan istirahat dan penyembuhan personel dan peralatan militer. Kedua negara dapat menyimpan logistik pada fondasi saling menguntungkan, dan mendapatkan dukungan militer yang tidak merugikan dari pihak lawan lainnya. Jet tempur AS dan kapal perang juga bisa menggunakan bandara dan pelabuhan India bila diperlukan.

Media luar negeri menganalisis hal ini dengan mengatakan bahwa untuk perspektif tertentu, pencapaian kesepakatan ini berarti bahwa AS dan India mendekati keadaan "semi-sekutu."

Majalah mingguan "Focus" yang berbasis di Jerman mengatakan pada 25 Juni, bahwa hubungan AS-India sangat baik dalam beberapa tahun terakhir, namun setelah Trump menjabat, dia tidak memperlakukan India secara positif seperti yang dilakukan Obama. Bagaimanapun ini mendorong perkembangan lanjutan hubungan bilateral mereka menjadi tantangan baru Modi.

Dan sesaat sebelum Modi mengunjungi AS, think tank AS the Atlantic Council menggambarkan India sebagai bagian paling kritis dari teka-teki bagi AS dan mendesak Trump untuk memprioritaskan untuk mengembangkan hubungannya dengan New Delhi.

Dari perspektif ini, kita bisa menduga apa yang ada di balik hubungan AS dan India yang terus membaik kini adalah untuk kebutuhan masing-masing kepentingan mereka.

Baik India maupun Amerika Serikat memiliki perhitungannya sendiri. Bagi India, mencapai pertumbuhan nasional mungkin adalah tujuan utama, jadi pada saat ini, kita akan melihat sifat multi-arah dari kebijakan India. Di satu sisi, mereka ingin membawa beberapa negara besar di Barat, termasuk Amerika Serikat, ke pihaknya, namun pada saat yang sama, negara ini juga sangat memperhatikan negara-negara Asia Pasifik, termasuk di kawasan Asia Tenggara, yang telah dikelola bertahun-tahun, dan juga ingin mencoba menstabilkan hubungan dengan Tiongkok,  dan semua ini sesuai dengan kepentingan strategis umum.

Ketika kita melihat AS, Presiden Trump benar-benar unik, terutama dengan kebijakan "Amerika yang Utama'---dia ingin membawa peluang dan kepentingan ekonomi ke AS. Jadi selama prosesnya seperti ini, bisakah India menjadi apa yang dia anggap sebagai mitra yang sangat penting? Dan selain sektor pertahanan, apakah India merupakan kartu utama dalam ekonomi? Banyak analis dan pengamat masih memantau proses ini.

Meskipun kebijakan Trump terhadap India belum benar-benar ditetapkan, selama kunjungan Modi yang modes dan tanpa hiasan ke AS, dia tidak memiliki kesempatan untuk secara terbuka memamerkan seberapa dekat mereka seperti yang dia lakukan dua tahun lalu. Tapi meski begitu, India masih menggunakan metode yang tidak biasa untuk terus mengekspresikan persahabatannya dengan AS.

Ketegangan Di Perbatasan Tiongkok-(Bhutan)-India

Pada 16 Juni 2017, telah terjadi agen Border Security Force (BSF) India secara ilegal melintasi Perbatasan Sino-India di dekat Sikkim, dan memasuki daerah Donglang di daerah Yadong Tiongkok, dan mencegah pekerja Tiongkok membuka jalan, sehingga membentuk sebuah kebuntuan/ketegangan.

Saat ini, kedua belah pihak telah mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu tanpa berhenti. Baru-baru ini, India telah memperkirakan bahwa perbatasan Sino-India di dekat daerah Sikkim belum diketahui, dan menuntut agar militer Tiongkok kembali ke tempat asalnya, dengan mengatakan bahwa pihaknya jangan menginvasi  teritori Bhutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun