Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Hubungan AS-Rusia Susah Menghangat dan Sikap Trump terhadap NATO

7 Juni 2017   08:43 Diperbarui: 7 Juni 2017   08:48 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama era Trump, hubungan AS-Rusia, yang semula diharapkan bisa ada harapan membaik, sekali lagi mendingin. Sementara jarak antara AS dan NATO jutru tetap dekat seperti sediakala.

Pada 12 April, saat bertemu dengan Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg, sikap Presiden AS Trump digambarkan oleh CNN sebagai "memutar balik U yang menakjubkan."

Dalam pertemuan ini, Trump menyatakan: “Saya tadinya mengeluh tentang itu sejak lama dan mereka membuat perubahan. Sekarang mereka melawan teroris. Saya pernah katakan itu sudah usang. Kini sudah tidak usang lagi.”

Deutsche Welle Jerman berkomentar dengan mengatakan "Persahabatan Trump dan Putin layu sebelum bisa mekar." Majalah bulanan "Choice" Jepang memperkirakan sebelumnya, pada bulan Februari: "Hubungan AS-Rusia pasti akan memburuk."

Mengapa hubungan AS-Rusia begitu sulit diperbaiki? Dengan kenyataan dari kejadian dengan adanya peristiwa Michael Flynn kontak Rusia, setelah itu dia mengundurkan diri, mudah untuk dilihat adanya tingkat kompleksitas hubungan AS-Rusia.

Setelah Trump menjadi presiden, ia menjadi bintang media AS. Namun, media arus utama AS sebagian memberita tentang hal negatif Trump. Saat ini, insiden kontak Rusia terus berlanjut, berita media arus utama AS menempatkan berita hubungan Trump dengan Rusia sudah menjadi umum dan biasa.

Sehubungan dengan ini, Trump percaya bahwa dia diperlakukan tidak adil. Trump mengatakan: “Lihatlah cara saya akhir-akhir ini diperlakukan, terutama oleh media. Tidak ada politisi dalam sejarah, dan saya mengatakan ini dengan pasti, telah diperlakukan lebih buruk atau lebih tidak adil.”

Pada tanggal 15 Mei, "Washington Post" yang berbasis di AS melaporkan bahwa Presiden Trump telah membocorkan “informasi yang di klasifikasikan " mengenai kelompok ekstremis kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam pertemuan mereka lima hari sebelumnya. Dikatakan bahwa kebocoran informasi ini mungkin telah menghancurkan sumber informasinya.

Begitu kabar diatas dipublikasikan, hal itu langsung menimbulkan gelombang besar opini publik AS. Banyak kalangan di kalangan politik AS menuntut agar Presiden Trump memberi tanggapan. Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri AS Tillerson dan Penasehat Keamanan Nasional AS H.R. McMaster tampaknya mengklarifikasikan semuanya, dengan mengatakan bahwa Presiden Trump tidak membocorkan apapun.

H.R. MacMaster, National Security Advisor memberikan pernyataan: Cerita yang dipublikasikan malam ini apa yang dilaporkan salah. Presiden dan Menteri Luar Negeri mengkaji berbagai ancaman umum, terhadap kedua negara kita termasuk ancaman terhadap penerbangan sipil. Tidak ada waktu, tidak ada waktu lagi dimana sumber atau metode intelijen dibahas, dan Presiden tidak mengungkapkan operasi militer yang belum diketahui publik.

Dalam kenyataannya, ini bukan pertama kalinya Presiden AS Trump dicurigai memberikan informasi ke Rusia. Selama kampanyenya tahun lalu, dia dan tim kampanyenya dituduh memiliki kontak yang tidak semestinya dengan Rusia, dan Rusia dituduh menggunakan kekuatan nasionalnya untuk mempengaruhi pemilihan AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun