Selama dalam kampanye, Trump menunjukkan tanda-tanda bersahabat dengan Rusia. Setelah berhasil terpilih, dia memiliki keinginan untuk lebih realistis memperbaiki hubungan AS-Rusia.
Pada bulan Januari 2017, tepat sebelum Trump menjabat resmi, Trump menulis dalam Twitternya: “Melakukan hubungan baik dengan Rusia adalah hal yang baik, bukanlah hal yang buruk. Hanya orang-orang ‘bodoh’ atau ‘tolol’ yang berpikir itu buruk!” Lebih lanjut dia juga mengatakan: “Ke depan AS dan Rusia dapat bekerjasama untuk menyalesaikan beberapa masalah global.”
Dalam suatu wawancara pada acara “Super Bowl” Fox News : Donald Trump (Trump) Super Bowl Interview With Bill O’Reilly ( O’R) pada 5 Pebruari 2017 a.l. sebagai berikut:
O’R : Apakah Anda menghormati Putin?
Trump : Ya, saya menghotmati dia.
O’R : Betulkah begitu? Mengapa?
Trump: Saya menghormati banyak orang, tapi tidak berarti saya akan akur dengan mereka. Dia adalah pemimpin negaranya. Saya katakan lebih baik kita berbaikan dengan Rusia daripada tidak. Dan jika Rusia membantu kita dalam perang melawan “ISIS” dan ekstrimis Islam seluruh dunia, yang merupakan perang utama, itu adalah suatu yang baik. Ya berbaikan dengan dia? Tapi saya tidak punya ide, tidak memiliki ide bagiamana. Tapi itu masih mungkin.
O’R : Dia itu pembunuh. Putin itu adalah pembunuh.
Trump: Kita juga punya banyak pembubuh. Apa kamu kira negara kita ini sangat polos?Anda pikir negara kita itu begitu polos tidak berdosa?
O’R: Saya tidak tahu apakah ada pemimpin negara kita yang pembunuh.
Trump: Lihatlah, apa yang telah kita lakukan juga. Kita sudah banyak melakukan kesalahan. Saya telah menentang Perang Irak sejak semula.