Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ronde Baru Hubungan AS-Iran dalam Era Trump

9 Mei 2017   10:05 Diperbarui: 9 Mei 2017   10:31 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah pertama kalinya AS melakukan serangan militer sejak Trump berkuasa. Tindakan ini mengirim sinyal bahwa AS lagi menyesuaikan kebijakan Timtengnya.

Pada 18 April 2017, Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi bahwa Iran mematuhi perjanjian nuklir Iran. Dan mengirim pemberitahuan ini kepada Kongres. Ini adalah sebuah kondisi untuk memperpanjang keputusan untuk menanggguhkan sanksi yang diberlakukan terhadap Iran, yang diambil setelah perjanjian nuklir Iran ditandatangani.

Lalu Syria sekarang sudah dalam fase yang bagaimana? Kenyataannya, Syria sudah masuk dalam proses mencari tahu bagaimana cara membagi kekuasaan dan bagaimana mencapai pengaturan politik Syria setelah “ISIS” di berantas.

Kenyataannya, sekarang setiap pihak sedang membuat perhitungan tentang bagaimana memaksimalkan kepentingan masa depan mereka. Karena itulah, pada saat ini, AS perlu menekan pemerintah al-Assad. Jadi dalam memahami hal ini perlu kita lakukan pendekatan multi-cabang.

Di satu sisi, AS ingin mengeluarkan peringatan ke Iran dengan akan menilai ulang kesepakatan nuklir Iran. Selain itu, ia ingin menggunakan serangan udara terhadap militer Syria untuk menekan pemerintahan agresif al-Assad yang sedang melakukan offensif militer.

Di balik itu AS untuk “menunjukan muka” terhadap Iran, juga memperlihatkan kekhawatiran AS dengan pengaruh Iran yang semakin menanjak di Timteng. Kekuatan Syria yang dipimpin Iran di Timteng saat ini tidak dapat dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Dari Irak ke Syria, ke Hizbullah di Lebanon, mereka telah membentuk aliansi Syiah yang besar. Beberapa analis bahkan percaya bahwa penandatangan perjanjian nuklir Iran 2015 telah memberi Iran posisi paling kuat di Timteng dalam beberapa dasawarsa ini.

Respon macam apa yang akan dilakukan Iran, yang semakin kuat saat menghadapi hubungan AS-Iran yang semakin tegang ini?

Pada 18 April lalu, Iran mengadakan parade militer tahunan Hari Angkatan Darat (HAD) di ibukota Taheran. Sistem pertahanan rudal S-300 yang dikirim Rusia, melakukan debut penampilan pertama. Sistem S-300 ini berkemampuan anti-udara yang kuat, jangkauan anti-udaranya  berkisar 300 km dan ketinggian 27.000 meter, jadi akan memperluas jangkauan anti-udara Iran.

Para analis percaya bahwa saat rakyat Iran dalam keadaan tegang dan situasi regional menjadi semakin rumit, Iran mengungkapkan bahwa sistem pertahanan rudal S-300 juga menjadi sinyal dan pesan yang kuat bagi dunia.

Hassan Rouhani Presiden Iran dalam pidato dalam upacara peringatan HAD ini mengatakan: “Kebanggaan pemerintah pada peringatan ke-11 (HAD) ini bahwa setelah bertahun-tahun mengalami kemunduran dan hambatan, Iran akhirnya menerima sistem pertahanan udara yang sangat penting bagi kita, dan memberikan kepada militer Iran.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun