Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Jepang Lebih Suka Semenanjung Korea Krisis?

4 April 2017   15:58 Diperbarui: 5 April 2017   13:30 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi apakah benar Abe membuat kesepakatan yang tidak menguntungkan bagi Jepang?

Menurut laporan Kyodo News, Partai Demokrat Liberal Jepang (LDP) yang menyelengarakan kongres ke-84 pada 5 Maret lalu, dimana diputuskan secara resmi untuk mengubah piagam partai, mengubah masa jabatan Presiden Partai menjadi “ memperbolehkan hanya dua kali enam tahun masa jabatan.” 

Shinzo Abe yang berusia 62 tahun, terpilih sebagai PM Jepang pada bulan Desember 2012. Masa jabatan pertama akan berakhir musim panas 2018. Banyak media Jepang percaya bahwa amandemen konstitusi adalah tujuan utama di balik Abe berusaha untuk memerpanjang masa jabatannnya sebagai Presiden LDP.

 

Shinzo Abe adalah PM Jepang sayap kanan konservatif yang pemikirannya paling sistimatis. Dengan kata lain, tujuannya untuk mencapai agar tercapai tujuan usulan LDP ketika didirikan tahun 1955 untuk membuat konstitusi yang disusun Jepang sendiri, yang berarti mengubah konstitusi.

 

Jika Jepang ingin memuat terobosan dan melepaskan ikatan dari “konstitusi perdamaian,” ia harus mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari AS, agar aliansi Jepang–AS juga tidak rusak atau hancur. Pada saat yang sama, ia harus mendramatisir adanya ancamanan di lingkungan sekitar Jepang, dengan alasan ini akan mempunyai alasan untuk terus memecahkan pembatasan konstitusi perdamaian.

Dalam menggunakan faktor Korut atau kemampuan nuklir Korut, pengamat melihat Abe selalu mengikuti jalur ini. Hal ini bisa dilihat pertama kali Abe menjadi PM Jepang, jelas Abe terus memainkan kartu ini. Ia membesar-besarkan aksi di kawasan Asia Timur Laut, kususnya rudal nuklir Korut, dan menggunakan ini sebagai alasan untuk mempromosikan transisi keamanan Jepang sendiri, memperluas arsenal untuk menggantikan persenjataan baru, dan mengurangi obstruksi atau hambatan dari proses ini dan membuatnya supaya sedikit lebih mudah.

Kini Jepang telah mulai melakukan tindakan dan aktivitas di Laut Tiongkok Selatan seklai lagi. Kali ini, mereka berencana mengirim kapal perang terbesar milikinya, “Izumo” quasi-kapal induk ke Laut Tiongkok Selatan, dan akan berada disana selama tiga bulan.

Reuters melaporkan, ini adalah show kekuatan terbesar AL Jepang yang dilakukan Jepang di Kawasan ini setelah P.D. II.

Jadi seberapa kuat militer Jepang? Seberapa jauh AS akan memperkenankan Jepang untuk mengembangkan kekuatan militernya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun