Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Jepang Lebih Suka Semenanjung Korea Krisis?

4 April 2017   15:58 Diperbarui: 5 April 2017   13:30 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat yang sama, fondasi atau dasar industri Jepang adalah salah satu yang paling unggul di Asia-Pasifik, apakah itu teknologi, kuantitas, industri elektronik, atau industri informasi seperti semi-konduktor, pembuatan kapal, atau industri pembuatan pesawat terbang, semua mereka miliki. Jadi di masa depan jika Jepang mengembangkan sistem industri petahanan yang independen, mereka sudah memiliki fondasi ini.

Selain itu Jepang memiliki pengalaman perang, memiliki pengalaman transisi dari keadaan damai ke keadaaan untuk perang. Jadi jika Jepang berhasil untuk mendapatkan hak untuk boleh berperang, jika berhasil meng-amandeman “konstitusi damai” (peace konstitution), maka Jepang akan memiliki kemampuan untuk mulai berperang lagi.

Namun, kelakukan buruk Jepang dalam sejarah P.D. II telah membuat negara-negara tetangganya menjadi khawatir dengan percepatan pembentukan militernya. Bahkan sekutu-sekutu juga tidak bisa membiarkannya untuk tidak mewaspadai mereka.

Jepang menggunakan isu-isu Semenanjung Korea untuk mengadvokasi mengambil bagian dalam pertempuran di Semenanjung Korea untuk terlibat dalam operasi militer. Hal ini sesuatu yang ditolak dengan keras oleh Korsel, mereka tidak akan mengizinkan Jepang mendarat di Semenanjung Korea, bahkan jika itupun untuk mendukung Korsel. Bahkan selama pemerintahan Lee Myun-bak, mereka tidak membiarkan itu terjadi, namun Jepang telah mengusulkan hal ini beberapa kali kepada AS.

Sebagai contoh, Jepang mengusulkan untuk bersama-sama meneliti kemampuan penyerangan dadakan (premptive) dengan AS, apakah memiliki kemampuan untuk melakukan penyerangan terlebih dahulu terhadap pertahanan Korut. Tapi AS tidak setuju untuk memberikan kemampuan ini kepada Jepang, karena AS percaya bahwa kemampuan serang pendahuluan/dadakan sebenarnya sejenis kemampuan perang, dan apakah mereka memang harus melakukan perang semacam ini atau tidak? Hal ini diputuskan oleh AS, dan tidak dapat diputuskan oleh Jepang sendiri.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Jepang telah sengaja menciptakan ketegangan di Kawasan sekitarnya. Misalnya dengan menyeret ke suatu lingkaran setan, sehingga merugikan perdamaian dan stabilitas seluruh Asia Timur.

Jika Jepang ingin menjadi negara yang benar-benar kuat dan negara yang dihormati, Jepang harus belajar dari pelajaran sejarah dan berjalan sepanjang jalan pembangunan dengan Damai......

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://news.usni.org/2017/03/31/video-u-s-carrier-uss-carl-vinson-underway-japanese-warships

https://historysshadow.wordpress.com/tag/izumo/

http://www.military.com/equipment/mv-22-osprey

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun