Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membedah Pemerintahan dan Kabinet Trump

27 Januari 2017   16:36 Diperbarui: 27 Januari 2017   16:57 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.politifact.com/

Untuk urusan kebijakan, tampaknya Trump sangat berbeda dari Obama, Trump secara langsung menentang pemikiran pada setiap kebijakannya dibangdingkan dengan pendahulunya.

Kini dengan resmi naiknya Trump sebagai Presiden AS, Bagaimana akhir  dari “warisan” kecil Obama akan sulit dibayangkan.

Trump, yang telah memiliki hubungan dengan kelompok keuangan Yahudi, Israel menjadi favoritnya, untuk masalah peretasan (hacking) Rusia, Trump tidak setuju untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, bahkan membandingkan itu dengan AS yang melancarkan Perang Irak.

Berkaitan dengan terobosan diplomatik AS dengan Kuba dan Iran, Trump secara terbuka mengatakan dalam Twitter bahwa AS tidak mendapatkan keuntungan dari ini, ia akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kemabli terhadap Iran dan Kuba.

Trump juga menolak untuk mengakui Perjanjian Paris untuk Perubahan Iklim dan Emisi Karbon, dan dunia luar khawatir Perjanjian Paris yang ditanda-tangani Obama mungkin akan tertunda tanpa batas waktu.

Tetapi, untuk hubungan AS-Rusia yang dilihat oleh sebagian dunia luar kemungkinan untuk meningkat, benar-benar tampaknya di-isi dengan unsur-unsur dari kesepakatan. Sebelum Trump mejabat presiden, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa ia berharap untuk menggunakan pencabutan sanksi sebagai syarat untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengurangi senjata nuklir.

Ketua Komite Luar Negeri Dewan Federasi Rusia (Chairman of the Foreign Affairs Committee of Russia’s Federation Council) Konstatin Kosachev mengatakan, Rusia tidak akan mengorbankan keamanan nasional dalam rangka untuk mendapatkan pencabutan sanksi AS, karena pencabutan sanksi bukanlah tujuan strategis yang diperlukan pengorbanan---terutama di bidang keamanan.

 Pada 10 Januari lalu, Menlu (mantan) John Kerry memperingatkan dalam sebuah komentar publik yang langka dengan mengatakan, masa depan AS nampak seperti mungkin terlihat “tiran.”

Obama mengatakan kepada Trump dalam sebuah wawancara televisi sebelum ia meninggalkan jabatan, yang ia (Trump) butuhkan adalah menghormati sistem Amerika, dan tidak menangani urusan Gedung Putih dengan metode yang sama seperti mengelola business keluarga.

Mengelola sebuah perusahaan adalah menrencanakan untuk membuat perusahaan mendapat keuntungan, dan mendapat keuntungan setiap tahun, ini menjadi rencana dasar. Tetapi sebagai presiden suatu bangsa, lebih banyak adalah tentang keseimbangan antara kepentingan jangka pendek. Jadi dalam kenyataannya, yang begitu tidak bermanfaat bagi dia menjabat adalah bahwa dia lebih menekan keuntungan sepihak saja---semua kebijakan yang telah diusulkan tampaknya hanya menekankan keuntungan sepihak AS.

Trump telah terus-menerus mengatakan bahwa AS perlu terus menang, dan AS harus terus memimpin dan semakin banyak itu terjadi, semakin banyak negara AS melakukan itu, maka akan terjadi semakin lambat yang akan didapatkannya. Demikian sebagian analis berpendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun