Untuk mencapai ini, Trump bahkan telah melakukan pekerjaanya sendiri. Sejak pemilu AS dimulai tahun lalu,Trump terus menyerang Ford yang berinvestasi di Meksiko dan mengumumkan bahwa semua mobil Amerika buatan Meksiko akan dikenakan pajak hingga 35%.
Bulan lalu, CEO Ford, Mark Field mengatakan bahwa mereka akan menindak-lanjuti dengan rencana untuk memproduksi kendaraan yang lebih kecil di Meksiko bukannya di AS.
Tapi begitu langkah Trump sudah mendekati Gedung Putih, terjadi keputusan yang dramtis, Ford tidak lagi akan melanjutkan rencananya. Baru-baru ini, setelah melakukan pembicaraan per tilpon dengan Trump, Ford mengumumkan bahwa mereka membatalkan rencana untuk berinvestasi membangun sebuah pabrik di Meksiko, dan akan memproduksi mobil listrik dan mobil self-driving di AS.
Lebih lanjut Enrique mengatakan Di Meksiko (biaya tenaga kerja) sekitar 4,5 USD per jam dan AS hampir 45 USD per jam. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi investasi manufaktur termasuk biaya transportasi, efiseinsi transportasi, keamanan, tarif, pemasok dan klien. Ini semua harus dipertimbangkan dan diperhatikan.
Stephen Roach, Former Morgan Stanley Senior Economist and Chairman of Morgan Stanley Asia mengatakan, Pada akhirnya yang menentukan harga barang yang dijual di Amerika Serikat nantinya akan setara dengan kenaikan pajak yang akan dikenakan pada konsumen AS. Jadi kita mengutamakan penciptaan lapangan kerja di AS, tapi bagaimana dengan konsumen Amerika?
Trump sebenarnya orang yang sangat kuat, berprisip ekonomi bebas, tetapi dalam kenyataannya tindakan itu adalah politic tangan-besi, karena dia telah langsung turun tangan, Jadi untuk masalah menciptakan lapangan kerja, dia sangat serius, di satu sisi sudah menjanjikan kepada pemilih dan di sisi lain karena dia pikir hal utama adalah fondasi ekonomi domestik AS dan inti dari industri manufaktur. Itu dinilai jalan yang benar.
Selama 30 tahun terakhir (yang ganjil) masalah besar ekonomi AS telah virtualisasi, yang berarti sistem ekonominya seluruhnya disandera oleh Wall Street. Jadi apa yang akan dilaksanakan Trump sunguh-sungguh akan sulit untuk tercapai. Banyak ahli yang menebak bahwa Wall Street akan menentang ini. Bagi AS, karena telah mengalami begitu lama yang mengenakan di masa lalu, mungkin akan sulit bagi AS untuk menemukan pekerja manufaktur yang cukup.
Dari presiden AS yang 44 terakhir lalu, sebagian besar adalah politisi, sementara beberapa berasal dari militer, beberapa pernah sebagai diplomat dan beberapa ada yang dari pengacara, tapi belum ada dari pengusaha yang tidak memiliki pengalaman politik.
Sebelum kampanye Trump berhasil, sebagian besar orang mendefinisikan dia sombong, kurang-ajar, pengusaha sukses, dan sangat sedikit yang melihat dia ada hubungannya dengan politik. Jadi dengan Trump menjadi Presiden AS yang ke-45, maka AS telah memasuki era baru “politik bisnis”?
Di AS, siapa sebenarnya yang memiliki kekuatan sejati di panggung politik?