Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masalah Pemakzulan Presiden Park Geun-hye dan Sistem Politik Republik Korea Selatan

16 Desember 2016   07:54 Diperbarui: 16 Desember 2016   09:11 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya Park Geun-hye memang berharap Majelis Nasional melewatkan surat dakwaan, dan dia telah menghitung ini, didakwa atau tidak, kesimpulan akan memerlukan delapan bulan, dan selama delapan bulan dia bisa tenang-tenang. Karena satu bulan berikutnya setelah dia didakwa sudah masuk pada masa pemilu berikutnya, dan dakwaan tidak akan efektif. Jadi ini menjadi saat pesta bagi Park Geun-hye, dia berinvestasi politik. Ini adalah perspektif politik.

Bagi Park Geun-hye sendiri, ada dua faktor penting yang tidak menguntungkan. Salah satunya adalah penyelidikan kejaksaan. Jika kejaskaan menegaskan bahwa Park Geun-hye bertanggung jawab setelah diadakan interogasi langsung, situasinya akan sangat pasif.

Aspek lain adalah masalah dalam Partai Frontier Baru dari Park Geun-hye. Pada bulan April tahun ini, setelah terjadi goncangan, dalam Partai Frontier Baru terjadi perpecahan kepemimpian partai, Kim Moo-sung salah satu pimpinan memundurkan diri.

Setelah terjadi gelombang skandal confidante, terjadi perpecahan suara dalam partai berkuasa. Sebagian tetap mendukung kuat Park Geun-hye, beberapa menyatakan konsesi harus dibuat, termasuk membentuk kabinet yang netral dan presiden memberi beberapa kekuasaan, dalam partai juga ada yang “faksi anti-Park” yang menuntut Park Geun-hye harus keluar dari partai dulu.

Kim Moo-sung juga mulai mendesak Park Geun-hye menyerahkan kekuasaan dan kempimpinan partai, tapi saat ini, arus utama dalam partai belum mau menerima metode atau usulan ini. Di masa depan Park Geun-hye, selain menunggu hasil tuntutan, persatuan negara dan berbagai partai oposisi juga harus diamati.

Dalam Majelis Nasionak Korsel terdapat tiga partai oposisi, dan dalam partai pemenang ada dua faksi utama, salah satunya adalah yang mendukung Park Geun-hye dan satu menentang dirinya. Tapi terlepas dari faksi, fokus mereka adalah pada pemilu tahun depan, jadi bagaimana jika dia disingkirkan dari jabatannya efek terhadap mereka untuk pemilu tahun depan perlu dipertimbangkan.

Media Korsel melaporkan, orang-orang di Partai Frontier Baru juga percaya bahwa meskipun wibawa Park Geun-hye jatuh dan otoritasnya telah melemah untuk pemilihan presiden tahun depan, dia tidak mudah untuk menyerahkan jabatan begitu mudah. Orang-orang ini percaya bahwa selama dia bisa menjabat sampai pertengah Januari tahun depan, potensi kuat kandidat Partai Frontier Baru berikutnya Ban KI-moon, akan kembali ke Korsel dari posisinya yang telah habis sebagai Sekretaris Jendral PBB. Dan Partai ini akan memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan.

Skandal Confidante yang disebabkan  pengalaman pribadi Park Geun-hye dan disposisi yang melekat dan karakter tidak bisa dengan akurat dikatakan hal itu disebabkan oleh ekosistem politik Korsel, terutama faktor yang mendalam dan berakar dari sebuah ekspresi yang belum matang dalam proses modernisasi.

Koran terbesar Korsel “The Chosun Iibo” menunjukkan bahwa dengan semakin banyak bermunculan orang-orang dalam pemerintahan, itu telah menunjukkah bahwa orang-orang dalam sistem pemerintahan ini hanya dekoratif. Ini adalah tragedi bagi Park Geun-hye sendiri, dan menjadi tragedi lebih besar bagi Korsel

Dalam hal ini, apakah Park Geun-hye akan terpicang-pincang untuk maju ke depan atau tidak, mungkin tidak menjadi hal yang paling penting, yang utama adalah apakah politik Korsel ke depan dapat berjalan dengan sistem lama atau melakukan inovasi baru,  mungkin itu akan lebih fondamental dan menjadi isu yang krusial.

Sucahya Tjoa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun