Jika Porselen dan sutra tercatat dalam sejarah bahwa orang Tiongkok yang telah berkontribusi besar kepada peradaban materi kuno dunia, maka teh Tiongkok dan budaya teh telah membawa kualitas humanistik oriental dan arah elegansi bagi dunia.
Teh berasal dari Tiongkok. Lu Yu (陆羽) dari Dinasti Tang (tahun 618-907 M) Tiongkok yang pernah menulis dalam kitab “The Classic of Tea” (茶 经). Shennong (神农氏) adalah orang pertama yang minum teh sebagai minuman. Shennong yaitu Kaisar Yan (炎帝) yang mulai mempraktekkan minum teh sebagai minuman di Tiongkok.
Pada umumnya, orang-orang Tiongkok mulai minum teh sebagai minuman, sedikitnya sejak Dinasti Han Barat (tahun 265SM – 6 M), yang telah lebih dari 2.000 tahun dari sekarang.
Teh memiliki yang tak tergantikan dalam kehidupan orang-orang Tiongkok. Dari Kaisar, jenderal, menteri, sastrawan dan penulis poster, pedagang enceran dan PKL, warga sipil semua menikmati teh. Sering kali dikatakan ada tujuh hal dasar dalam kehidupan sehari-hari, kayu bakar, beras, minyak, kecap, saus, cuka dan teh.
Pada zaman Dinasti Tang, kebiasaan minum teh secara bertahap menjadi populer dari selatan ke utara Tiongkok. Orang-orang sangat khusus tentang minum teh pada saat itu. Ada sistem yang lengkap mengenai tata cara pemetikan, produksi teh, produksi perlengkap minum teh (tea set), dan tata cara minum teh.
Budaya unik minum teh Tiongkok muncul dan terjadi dengan cara demikian. Jalur Sutra telah menambah lebih panjang, sehingga teh Tiongkok dan budaya teh juga menjalar keluar negeri. Ningbo disebut Mingzhou pada zaman Tiongkok kuno, di daerah ini teh Tiongkok diproduksi. Teh dimuat dari Pleabuhan Mingzhou dan diekspor ke Korea, Jepang, Asia Tenggara, Persia, dan tempat-tempat lainya. Jalan atau Jalur Teh Maritim mulailah muncul dan terbentuk. Dengan cara ini aroma yang kuat dari teh mengalir keluar ditambah lagi dengan Jalur Sutra Maritim, maka lebih meluaslah penyebaran budaya teh ke dunia.
Ningbo yang disebut Mingzhou pada Tiongkok kuno, teh telah diproduksi disana sejak zaman kuno. Sehingga ada seorang penyair Mingzhou yang benama Shu Dan (舒亶) yang hidup pada Dinasti Song (tahun ) pernah menulis sebuah puisi tentang teh “Teh Dimuat Ke Kapal Dagang.”
Teh dimuat di Pelabuahn Minzhou dan dikirim ke Jeapng, Korea, Asia Tenggara dan Persia. Oleh karena itu muncul dan terbentuklah Jalur Maritim Teh. Aroma yang kuat dari teh diperpanjang lagi dengan Jalur Sutra Maritim.
Budaya Teh Di Jepang
Jianzhen (鉴真), seorang biarawan dari Dinasti Tang melakukan perjalanan/berlayar ke arah timur menuju Jepang pada tahun 753 M, dia telah membawa teh dan sejak itu orang Jepang mulai mengenal budaya teh.