Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiongkok Menjadikan KTT G20 Hangzhou Ajang untuk Lebih Berkontribusi di Dunia (1)

16 September 2016   17:01 Diperbarui: 23 September 2016   20:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Tiongkok repatriasi dan pemuliahanasset buronan koruptor merupakan komponen penting dari tata kelola global. Akanmenjadi prasyarat utama bagi negara untuk memacu kerjasama anti-korupsi, tapinegara itu sendiri yang harus meningkatkan mekanisme anti-korupsi.

Dalam hal ini harus meningkatkankegiatan pembatasan dan pengawasan sendiri agar kegiatan korupsi terkandangi,dan membentuk sistem sanksi hukuman yang membuat orang menjadi sangat takutmelakukan korupsi, dan sistem pencegahan yang tidak memungkinkan korupsi, sertasistem jaminan dimana akan membuat korupsi menjadi sulit.

Tindakan anti-korupsi Tiongkok telahmencapai hasil yang nyata, dan secara luas diakui dan dipuji oleh masyarakatinternasional.

“Forbes” majalah AS mengatakan, masalahanti-korupsi di Tiongkok telah makin maju dan terlihat nyata keberhasilannya.

Selain itu “Operation Skynet” dan“Operation Foxcatcher” menuliskan Tiongkok telah mencapai hasil nyata dan terusmemperkuat kerjasama anti-korupsi internasional.

Selama tiga tahun terakhir ini, Tiongkoktelah membentuk kemitraan anti-korupsi dengan 89 negara dan kawasan, danmenandatangani 44 perjanjian ekstradisi dan 57 perjanjian bantuan peradilanpidana dengan negara-negara asing.

Sejak tahun 2014, ketika APECMinisterial Meetings (Pertemuan Menteri) meluluskan “Beijing Anti-CorruptionDeclaration,” ke “Action-plan RUU anti-korupsi G20 2015-2016” disetujui dan didukung oleh KTT G20, kepada jaringan Otoritas Anti-Korupsi APEC danPenegak Hukum (the APEC Network of Anti-Corruption Authorities and LawEnforcement) diresmikan di Beijing, Tiongkok terus meningkatkan partisipasinya,bersuara, dan bertanggung jawab dalam tata kelola anti-korupsi global dan ruleof law internasional.

Hal ini telah memicu konsensus antaraekonomi internasional utama dan platform multilateral mengenai korupsi itusendiri, penyebarannya dan akibat kerusakan dan tata kelolanya.

Karena itulah, beberapa ahli percayabahwa “anti-korupsi 3 in 1” Tiongkok akan membantu mendorong anggota G20 untukbersatu dan bersama-sama melawan mereka yang terlibat dalam korupsiinternsional. Ini akan berpengaruh positif, dan jauh pengaruhnya pada semuapembangunan negara, dan juga membantu menjaga keamaman global.

Tiongkok menginginkan tidak ada tempatbersembunyi dan tempat berlindung bagi koruptor dan bagi semua orang yangterlibat di dalamnya.

G20 adalah jembatan yang menghubungkanTiongkok dan dunia, tidak hanya membagi pengalaman juga memberi peluang bagiTiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun