Ini berarti bahwa Tiongkok yang pertama menemukan dan memberi nama-nama pulau-pulau ini. Jadi saat mendefinisikan perbatasan Filipina saat itu mereka menyadari bahwa ini wilayah milik Tiongkok. Dan setelah ini “Konvensi Antara AS dan Inggris” ditandatangani pada tahun 1930, serta serangkaian perjanjian internasional lainnya yang ditandai tentang perbatasan teritorial Filipina bagian barat pada derajat 118 bujur timur. Pada tahun 1935, dalam konstitusi Filipina sekali lagi dijelaskan lingkup wilayah Filipina seperti ini.
Jadi tidak heran jika Tony Carty, Professor Hukum Publik dari Universitas Aberdeen, Inggris. Mengatakan: “Prancis dan terutama Inggris khususnya, mereka membenarkan dan memberi point penasehatan hukum untuk penggunaaan sejarah dan ekonomi pulau-pulau ini oleh nelayan Tiongkok. Selama lebih dari 200 tahunan, hampir persis 200 tahun Inggris telah menyimpan dan menjaga catatan ini. Dan tidak hanya Inggris, tetapi Amerika juga, catatan hidrologi, mereka berdua sepakat bahwa nelayan Tiongkok telah menggunakan pulau-pulau ini untuk penangkap ikan di wilayah LTS. Dan sekarang tribunal sementara ini membuat dua interpretasi yang sangat aneh untuk Pasal 121 ini.”
Dalam perjanjian ini sangat jelas tentang definisi perbatasan Filipina, termasuk perbatasa maritimnya, wilayah Filipina tidak termasuk Kepulauan Nansha yang didalam termasuk Pulau Huangyan.
Semua perjanjian yang dibentuk dibawah bimbingan dan partisipasi AS ini, dapat menunjukkan bahwa AS seharusnya tahu lebih banyak daripada negara lain di dunia yang secara historis dan secara hukum, Kepulauan Nansha dan termasuk Pulau Huangyan adalah milik Tiongkok.
Alfred Thayer Mahan Ahli Strategi Militer AS
“The Influence of Sea Power Upon History” juga menjadi arahan dari pembangunan nasional AS. mahan menuliskan bahwa mengendalikan laut, terutama mengendalikan lalu lintas lautan utama yang berkaitan dengan kepentingan dan perdagangan nasional, merupakan faktor penting dan faktor praktis murni kekuatan dan kemakmuran negara. Untuk melakukan ini, AS menekankan pada pengembangan angkatan lautnya, dan melihat strategi untuk mengontrol Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik sebagai kelangsungan hidup bagi hegemoni global AS.
Koridor Jalur Perdagangan Dunia Dari LTS
Dari LTS melewati Selat Malaka melalui Selat Bashi dan Laut Sulu. Ini merupakan koridor penting bagi perdagangan global.