Seperti apa yang telah dilaporkan meskipun antara mereka ada perbedaan serius antara AS dan Tiongkok atas masalah arbitrase LTS, tapi AS tidak melakukan operasi militer dengan “kebebasan navigasi di LTS” setelah keputusan kasus arbitrase untuk saat ini.
Kunjungan ini nampaknya menunjukkan Tiongkok dengan relaks sedang melakukan komunikasi milter dengan militer AS, mereka bersedia untuk miningkatkan saling pecaya.
Pangamat dan analis melihat ini merupakan sifat keseluruhan dari hubungan Sino-AS dan juga untuk masa depan. Dan kita harus bisa lebih banyak membiasakan dengan situasi yang demikian.
USS Benfold kapal perusak (destroyer) yang mengujungi Tiongkok ini termasuk dalam grup kapal penyerang dalam rombangan kapal induk Grup ke-5 ( SSG 5/ US’ Navy Carrier Srtike Group 5). Bulan lalu hanya beberapa ahri sebelum keputusan kasus arbitrase LTS, Kapal Induk USS Ronald Reagan melakukan latihan militer bersama dengan militer Filipina.
Juru bicara Menhan Tiongkok mengatakan bahwa ini merupakan kunjungan rutin biasa. Mereka juga menggunakan istilah yang sama untuk Komandan Armada Pasifik AS, Laksamana Scott Swift yang tiba mengunjungi Qingdao dengan jet pada hari yang sama.
Pengamat melihat ini menunjukkan AL-AS dan AL-Tiongkok berharap untuk membangun pengelolahan konflik dan perbedaan yang ada antara dua negara, dan pada waktu yang bersamaan lebih mempromosikan perkembangan yang sehat dan stabil hubungan militer Sino-Amerika.
Selama kunjungan ini para perwira AS dan Tiongkok mengadakan saling mengunjungi kapal-kapal perang satu sama lain, melakukan komunikasi tentang bisnis, mengadakan pertandingan sepak bola, bola basket.
Seperti apa yang telah dilaporkan meskipun antara mereka ada perbedaan serius antara AS dan Tiongkok atas masalah arbitrase LTS, tapi AS tidak melakukan operasi militer dengan “kebebasan navigasi di LTS” setelah keputusan kasus arbitrase untuk saat ini.
Kunjungan ini nampaknya menunjukkan Tiongkok dengan relaks sedang melakukan komunikasi milter dengan militer AS, mereka bersedia untuk miningkatkan saling pecaya.
Pangamat dan analis melihat ini merupakan sifat keseluruhan dari hubungan Sino-AS dan juga untuk masa depan. Dan kita harus bisa lebih banyak membiasakan dengan situasi yang demikian.