Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Upaya Hegemoni Global AS dengan Konsep Pangkalan Militer “Lily Pads” (1)

11 Juli 2016   11:59 Diperbarui: 23 November 2016   10:02 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

los-angeles-submarine-2-578324be109773df1037ef9c.png
los-angeles-submarine-2-578324be109773df1037ef9c.png
“Daily Telegrapgh” Inggris pernah melaporkan bahwa AS berniat untuk berinvestasi dalam jumlah besar di Guam untuk membuat pangkalan militer super, “untuk menekan pertumbuhan militer Tiongkok”. Mereka juga mengungkapkan ini akan menjadi upaya AS paling besar yang akan diinvestasikan dalam sejarah pangkalan militer sejak P.D. II.

Selain itu AL-AS membangun sebuah stasiun kontrol bawah tanah di Guam, yang menggunakan kabel di dasar laut dan metode telekominikasi satelit untuk menjamin kelancaran komunikasi dengan kapal perang di Pasifik Barat dan Samudra Hindia, untuk memastikan Pentagon dan USPACOM dapat selalu melakukan perintah komando operasi.

AS telah mengubah Guam menjadi pangkalan skala besar yang komprehensif yang dapat melakukan intervensi militer di Samudra Pasifik Barat. Yang membias dari inti pusatnya memancar keluar terhadap pangkalan-pangkalan lainnya.

Pelabuhan Pangkalan AL Apra telah dinormalisasikan untuk pengerahan kapal selam-kapal selam , seperti Kapal selam klass Virginia yang mereka tempatkan disana, untuk melakukan misi mengontrol wilayah Pasifik Barat di bawah air. Juga kapal induk AS sering berlabuh di Guam.

Misalnya, ketika kapal induk-kapal induk  di Hawaii tiba di Guam, mereka akan mendapatkan tambahan logistik dasar, dan kemudian mereka bisa berlayar melewati Selat Malaka ke Samudra Hindia bagian utara. Selain itu, di Pangkalan AU Andersen ada banyak jet tempur canggih, dan jet-jet ini sangat mobil sekali.

Sebagai contaoh F-22, setiap tahun selama beberapa bulan terbang dari AS ke Pangkalan Udara Andersen, dimana setelah dikerahkan sementara waktu, mereka pergi ke pangkalan lain seperti Pangkalan Udara Yosuka, Misawa atau Kadena.

Kadang bila diperlukan mereka akan menyebar ke Osan dan Gunsan Pangklan di Kosel. Secara umum, penyebaran AS di Pasifik Barat meliputi penyebaran yang sangat fleksibel.

Mereka menggunakan sejumlah peralatan  canggih  untuk memantau dan mempelajari situasi lapangan dan lingkungan yang normal di tempat-tempat ini, sehingga jika terjadi perang di tempat-tempat ini, dan mengirim perlatan ditempat-tempat ini, sudah tidak asing lagi dan akan sangat akrab dengan kondisi tempat-tempat ini.

Dalam rangka melawan rudal Tiongkok, AS memulai dengan “rencana lily pads’ di Pulau Saipan dan Pulau Tinian, kira-kira berjarak 200 km dari Guam, AS merenovasi fasilitas militernya. Dengan dasar tersebut, ketika konflik pecah, pangkalan militer di pulau-pulau kecil ini dapat menyediakan peralatan dan bahan-bahan persiapan untuk operasi intervensi milter AS secara global dan memungkinkan AS untuk dengan cepat mendekati target negara dimanapun.

lily-pad-guam-58350694b593731705bbf4c1.png
lily-pad-guam-58350694b593731705bbf4c1.png
Pada abad lalu ketika pada Perang Amerika –Spanyol dan Perang Dingin Pangkalan AL Subic Bay dan Pangkalan Udara Clark  berjarak 40 km merupakan inti dari cluster pangkalan militer AS di Asia Tenggara.

Faktor Strategis AS Enggan Meninggalkan Subic Bay Filipina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun