Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepak Terjang AS untuk “Menyeimbangkan” Kembali Asia-Pasifik

10 Juni 2016   10:28 Diperbarui: 16 Juli 2016   20:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analis melihat  bahwa Obama ingin meninggalkan warisan diplomatik, dan Ashton Carter ingin tampil ambisius pada saat Obama habis masa jabatannya. Dengan AS mengumumkan strategi “menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik” telah memasuki fase baru yang akan jauh lebih mudah daripada menyelesaikan masalah diplomatik lainnya, dan terlihat lebih baik juga.

Tapi sebenarnya isitlah apapun yang akan digunakan apakah untuk kembali ke Asia atau menyeimbangkan kembali Asia –Pasifik alamnya tetap sama. Sekarang AS percaya Tiongkok akan menjadi penantang utama untuk memimpin didepan di masa akan datang, karena itu AS menggeser fokus strategis globalnya ke daerah sekitar Tiongkok.

Dengan menarik kembali kekuatannya dari Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan bekas wilayah Uni Soviet, dan sedang mempersiapkan beberapa hal meng-fokuskan sumber daya di wilayah sekitar Tiongkok.

Pengamat melihat AS dengan menarik kembali dari seluruh dunia dan memfokuskan sumber dayanya di Asia-Pasifik, itu yang menjadi konten dari strategi untuk menyeimbangkan Asia-Pasifik untuk menghadapi Tiongkok.

Kalau dilihat dari konsepsi mantan Menlu AS, Hillary Clinton “kembali ke Asia-Pasifik” pada tahun 2009, dengan “poros ke Asia” strategi yang diresmikan Obama tahun 2011, dan keterangan Menhan AS, Panetta dengan strategi untuk “menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik” pada tahun 2012, kemudian dengan fase barunya Ashton Carter utnuk strategi “menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik,” dapat dikatakan AS telah membuat empat “lompatan”  dalam strateginya untuk Asia-Pasifik.

Selain itu, Ashton Carter pernah sekali dengan jelas dalam pidatonya menyatakan untuk masalah memperkuat hubungan dengan sekutu dan mengembangkan kemitraan, merupakan tujuan utama dari fase baru dari strategi AS untuk “menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik.”

Jadi selama fase strategi ini, bagaimana AS akan memperkuat aliansinya?

Pada 15 Pebruari 2016, sepuluh pemimpin negara-negara ASEAN menerima undangan Presiden Barack Obama untuk ambil bagian dalam “Pertemuan Informal antara para pemimpin negara-negara ASEAN dengan AS” yang diselenggarakan di AS.

Menurut laporan, isu Laut Tiongkok Selatan dan Perjanjian TPP menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut. Walaupun Gedung Putih dalam pengarahan sebelumnya, para pejabat AS menekankan bahwa pertemuan ini tidak ditujukan pada Tiongkok, dangan hanya dengan kuat mempromosikan perdagangan bebas TPP ( yang tidak termasuk Tiongkok) dan mendorong untuk “melakukan tindakan kolektif” dari ASEAN dalam hal isu Laut Tiongkok Selatan, namun pengamat melihat dalam menampilkan faktor Tiongkok tak terbentahkan selama petemuan.

Pada 16 Pebruari 2016, pertemuan merilis pernyataan bersama daftar prinsip-prinsip kunci yang dipimpin ASEAN untuk bekersama, termasuk pengabdian umum menjaga perdamaian regional, keamanan, dan stabilitas, menjaga kemanan maritim dan berbagai hal lainnya.

Yang menjadi kontras justru dengan isu Laut Tiongkok Selatan yang sebelumnya tidak pernah disebut-sebut oleh media AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun