Pada periode Kaiyuan (开元) Dinasti Tang (618M-907M) seorang astronom terkenal yang juga seorang Bhiksu Yi Xing (一行 / Zhang Sui) memrintahkan Nangong Shuo (南宫说) dan lain-lain untuk melaksanakan pengukuran teritori Dinasti Tang. Untuk tujuan ini, Bhiksu Yi Xing menciptakan alat sederhana yang disebut “Fuju” (复 矩). Dalam pengukuran ini, ia mengukur diagonal tinggi Polaris (bintang utara) dan garis cakrawala di Kutub Utara
[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]
Dalam pengukuran ini, Bhiksu Yi Xing telah dapat mengumpulkan data penting, kira-kira panjang busur dari satu derajat adalah 351 Li dan 80 langkah (steps). Ini menjadi sebuah prestasi ilmiah yang penting saat itu yang segera dapat ditrapkan dalam navigasi.
Biasanya selama navigasi yang paling ditakutkan adalah badai, bintang-bintang yang tersembunyi, matahari dan bulan yang redup terhalang awan. Tiongkok negara pertama yang menemukan kompas. Kompas menjadi salah satu penemuan besar Tiongkok yang diciptakan untuk dunia.
Namun kompas tidak ditrapkan untuk navigasi hungga Dinasti Song (960M-1127/9M), atau dua setangah abad kemudian pada abad ke-11. Buku “Pingzhou Table Talks” (萍洲可谈) yang ditulis oleh Zhu Yu (朱 或 / 朱 彧) dari Dinasti Song Utara, yang pertama ada menuliskan situasi penggunaan Kompas selama navigasi.
Ketika navigator akan memberitahu arah, mereka mengamati bintang di malam hari dan matahari di siang hari, serta menggunakan kompas saat langit berawan. "Esai Bermimpi Berenang / Dream Pool Essays" ("梦溪笔谈) yang ditulis Shen Kuo (沈括) mencatat empat cara untuk menempatkan kompas.
[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]
Pada tahun 1044, Zeng Gongliang (曾 公 亮 ) dari Quanzhou, Fujian (福建 泉州) mencatat alat berbentuk ikan yang menunjuk ke arah selatan pada buku “Catatan Lengkap Klasik Barang yang Perlu Dalam Militer/ Complete Essentials for the Military Classics” (武经总要). Dengan memberi petunjuk cara pembuatannya: potonglah lepengan besi dalam bentuk ikan dan apungkan di atas air setelah di-magnetisasi, maka lepengan ini akan hanya menunjuk arah selatan dan utara. Ini tampaknya seharusnya khusus untuk navigasi.
[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]
Zhao Rushi (赵汝 适), seorang manager Kantor Urusan Pengiriman Untuk Perdagangan (ekspedisi) di Provinsi Fujian pada zaman Dinasti Selatan (tahun 420-589) mengatakan “Kapal-kapal harus mengikuti kompas. Kita harus hati-hati mengamati kompas ini siang dan malam. Karena sedikit kesalahan dapat menyebabkan konsekuensi serius.” Dengan demikian kompas menjadi alat navigasi untuk pelayaran kelautan untuk kapal.
Joseph Needham, seorang filosof dan ilmuwan Inggris terkenal, mengatakan penemuan dan penerapan kompas merupakan karya besar dalan “Ilmu Pengetahuan dan Peradaban Tiongkok”. Dengan ditrapkan kompas sebagai alat navigasi, maka kompas membawa perubahan besar dalam teknologi navigasi, yang menjadi akhir era navigasi dan awal yang baru. Selama manusia mengusai kompas, laut tidak akan lagi menjadi halangan untuk terjembati bagi manusia lagi.