Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money

Jalur Sutra Maritim Zaman Kuno (2)

5 April 2016   13:21 Diperbarui: 5 April 2016   13:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faxian (法显) seorang Bhiksu pada Zaman Dinasti Jin (晋). Dia pergi ke India dengan perjalanan darat, ketika kembali pulang dari Sri Lanka dengan menumpang kapal. Sepanjang perjalanan telah mengalami banyak kecelakaan, terkahir dia menumpang kapal dagang besar yang berangkat ke Javadvipa, Sumatera terus menuju ke Pelabuhan Guangzhou dengan berbekal makanan padat untuk 50 hari.

Bagi seorang biarawan/bhiksu seperti Faxian yang tinggal di pedalaman Tiongkok utara dan mengalami beberapa pengalaman navigasi dan berlayar di laut akan sangat mengejutkan dia.

[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]

Perjalanan darat & Maritim Bhiksu Faxian ke India & kembali ke Tiongkok

Dalam catatan perjalanannya Faxian menuliskan: “Luat itu luas dan tanpa batas. Kita tidak bisa menunjukkan arah. Kita harus berlayar sesuai dengan psosisi matahari, bulan dan bintang.”

Rute menyeberangi Laut Tiongkok Selatan dari Guangzhaou sangat dipersingkat pelayarannnya. Ini juga membuat Jalur Sutra Maritim menjadi lebih panjang.

Pada saat itu tampaknya Tiongkok terus berhubungan dekat dengan negara-negara sahabat di Asia Tenggara dan Asia Selatan, beberapa orang juga telah memperhatikan Teluk Persia di Laut Arab.

Menurut kata pengatar dalam “Kitab Liang:  Negara-negara di Asia Selatan,”  (梁书海南诸国传序) negara-negara di luar negeri yang terletak di sebelah selatan dari Jiaozhou dan di laut di sebelah barat daya. Yang paling dekat 3.000 – 5.000 Li dan yang paling jauh 20.000 sampai 30.000 Li. Mereka berdekatan dengan negara-negara di Kawasan Barat. Pada waktu itu orang Tiongkok sudah lebih tahu banyak tentang negara di luar negeri.

Di zaman Dinasti Tang, rute Jalur Sutra Maritim dari Gaunzhou ke Laut Arab, Teluk Persia, Laut Merah dan pantai timur jauh Afrika, telah jelas tercatat dalam sejarah. Rute itu disebut rute laut dari Guangzhou ke Asia Barat dan Afrika Timur.

Menurut “Kitab Tang Baru :Pakta Geografi” ( 新唐书 地理 志) mencatat, berlayar dari Guanzhou ke tengggara 200 Li, akan bisa tiba di Tunmenshan (屯门山), dan terus berlayar ke barat bisa tiba di Jiuzhoushi (九州石). Dan berlayar empat hari akan bisa tiba di Sinhala (Sri Lanka).

[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]

Catatan dalam Kitab Tang Baru

Jalur Sutra Maritim zaman Dinasti Qi dan Han (秦&汉). Utusan dari Dinasti Han kembali dari sana, rute diperpanjang ke barat melewati pantai utara Laut Arab dan memasuki Teluk Persia. Kemudian perlananan ke ujung utara tiba di Kerajaan Wula (乌剌) atau sekarang dinamai Teluk Persia sepanjang pantai timur dimana sungai Efrat bermuara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun