Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang Bergencatan Senjata di Syria (2)

18 Maret 2016   19:29 Diperbarui: 18 Maret 2016   20:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rusia melakukan ini karena pangkalan militer Tartus tidak hanya untuk kelangsungan hidup Rusia di Syria, juga merupakan kelangsungan hidup Rusia untuk membangun dirinya di Laut Mediteranea.

Jika militer al-Assad diperbolehkan terus bertempur, mungkin akan memaksa AS atau NATO untuk bertindak, dan situasi akan tidak bisa terkontrol.

Setelah gancatan senjata, masalah apakah isu al-Assad harus tetap berkuasa atau mundur menjadi fokus semua pihak. Menurut Sputnik News Rusia, pada 7 Januari 2016, Juru bicara Departemen Luar Negri AS, John Kirby menverifikasi bahwa Departemen Luar Negeri AS memang memiliki “dokumen/agenda kerja”  tentang menengahi situasi Syria, dan menyatakan bahwa Presiden Syria al-Assad harus mundur tahun 2017.

Kirby mengatakan: “Ini adalah dokumen/agenda awal kerja dan rancangan dan jalur potensial yang sedang dilaksanakan.”

Presiden Barack Obama pertama kali menyebutkan al-Assad harus memundurkan diri pada musim panas 2011. Setelah itu, AS dan Rusia mulai tawar menawar tentang apakah al-Assad harus mundur atau tidak.

Rusia bersikeras bahwa pemerintah asing tidak memiliki hak menuntut al-Assad mundur, isu-isu tentang para pemimpin Syria harus melalui resolusi rakyat Syria sendiri.

Pad 15 desember 2015, Menlu AS, John Kerry mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan dengan Putin bahwa “AS dan mitra-mitranya akan tidak lagi mencari perubahan dalam pemerintahan Syria.” Ini adalah konsesi yang signifikan dari AS dalam hal isu Syria.

Kerry mengatakan bahwa masa depan Syria harus ditentukan oleh rakyat Syria. Namun kekuatan lain yang menuntut al-Assad  mundur masih belum menyerah.

Rusia Berkepentingan Dengan Syria

Dengan upaya dan kekuatan militer, Bashar al-Assad bertahan lima tahun. Ketika semua pihak percaya bahwa dia akan runtuh, dan membuatnya menjadi sulit. Selama masa paling sulit itu Rusia tidak pernah meninggalkannya. Dan al-Assad sudah pulih sekarang, bahkan telah bisa mengambil kembali setengah dari negaranya, semakin dia berperang, situasi terus menjadi semakin baik. Maka Rusia tidak begitu bodoh untuk mau meninggalkannya.

Selain ada dari itu juga ada Iran yang dengan tegas mendukung al-Assad. Saat ini, tidak ada yang bisa menggantikan al-Assad lagi untuk menjaga kepentingan Rusia di Syria. Jadi analis melihat tidak akan melihat Rusia dan Iran akan menjauhi atau mencampakkan al-Assad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun