Tapi apa yang terjadi sekarang, ada fenomena yang cukup tidak biasa pada tahun lalu, Tiongkok mengimpor banyak minyak, tapi itu masih tidak cukup untuk membawa tren harga minyak pada pasar minyak. Pada situasi saat ini terutama dikarenakan ada kelebihan pasokan.
Adapun produksi global, karena harga minyak yang cukup rendah, semua pihak meningkatkan produksi untuk menebus kerugian. Meskipun permintaan minyak pasar Tiongkok meningkat, itu tidak cukup membuat pasar mencapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Badan Energi Internasional memprediksi pada tahun 2016, pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat menjadi 1,2 juta barel per hari, dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata harian global 2,6 jut barel per hari pada tahun 2015, jika tidak ada pengurangan produksi, setidaknya akan ada kelebihan minyak mentah yang diproduksi sebanyak 1,4 juta barel.
Karena beberapa media meringkas : Akar penyebab penurunan tiba-tiba harga minyak adalah dalam upaya untuk secara eksplosif dan kolektif memperbaiki ketidak seimbangan antara pemasokan dan permintaan.
Jadi harga minyak tidaklah makin rendah makin baik. Harga minyak yang rendah memang jelas bagi pengimpor minyak utama seperti Jepang yang tergantung pada minyak impor sepenuhnya, dan Tiongkok yang merupakan pengimpor minyak terbesar dunia, akan menguntungkan karena pengeluaran mata uang asing atau devisa dapat dikurangi banyak.
Masa Transisi Penggantian Energi Dunia
Selain dari ketidak-seimbangan pasokan dan permintaan, para pakar energi juga memberi jawaban yang tersembunyi atau tersamar.
Karena sangat kelebihan produksi, serta kemajuan teknologi, sebenarnya harga miyak jatuh kali ini sangat mirip dengan krisis global yang telah kita alami pada tahun 1929. Satu hal dimana kita menuju Revolusi Industri Pertama ke Revolusi Kedua, dan Revolusi Industri kedua ke Revolusi Indusrtri ketiga.
Kita bisa melihat kemajuan teknologi, termasuk mobil, mobil hybrid dan monbil listrik juga berkembang dengan cepat. Sehingga orang semua dapat melihat teknologi baru sedang datang dan menjadi pendekatan baru, hal-hal yang lebih tua ditinggalkan secara bertahap oleh pasar. Sama seperti batu bara di masa lalu. Jadi sampai hari ini, masalah yang kita hadapi adalah proses serupa. Demikian menurut banyak analis.