Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ada Apa di Balik “Konspirasi” Perang Harga Minyak Dunia Sekarang (4)

14 Februari 2016   13:27 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:12 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi apa yang terjadi sekarang, ada fenomena yang cukup tidak biasa pada tahun lalu, Tiongkok mengimpor banyak minyak, tapi itu masih tidak cukup untuk membawa tren harga minyak pada pasar minyak. Pada situasi saat ini terutama dikarenakan ada kelebihan pasokan.

Adapun produksi global, karena harga minyak yang cukup rendah, semua pihak meningkatkan produksi untuk menebus kerugian. Meskipun permintaan minyak pasar Tiongkok meningkat, itu tidak cukup membuat pasar mencapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Badan Energi Internasional memprediksi pada tahun 2016, pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat menjadi 1,2 juta barel per hari, dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata harian global 2,6 jut barel per hari pada tahun 2015, jika tidak ada pengurangan produksi, setidaknya akan  ada kelebihan minyak mentah yang diproduksi sebanyak 1,4 juta barel.

Faktor fundamental ekonomi ada tidak keseimbangan antara pemasokan dan permintaan, akibatnya menyebabkan penrunan cepat harga minyak.

Karena beberapa media meringkas : Akar penyebab penurunan tiba-tiba harga minyak adalah dalam upaya untuk secara eksplosif dan kolektif memperbaiki ketidak seimbangan antara pemasokan dan permintaan.

Penurunan harga minyak yang cepat adalah koreksi harga  minyak yang terlalu tinggi. Lebih dari 100 USD per barel itu terlalu tinggi, In tidak rasional. Tapi kini turun hingga kurang dari 30 USD per barel juga sangat tidak rasional., dan terlalu rendah. Jadi jelas saja ada koreksi.

Jadi harga minyak tidaklah makin rendah makin baik. Harga minyak yang rendah memang jelas bagi  pengimpor minyak utama seperti Jepang yang tergantung pada minyak impor sepenuhnya, dan Tiongkok yang merupakan pengimpor minyak terbesar dunia, akan menguntungkan karena pengeluaran mata uang asing atau devisa dapat dikurangi banyak.

Masa Transisi Penggantian Energi Dunia

Selain dari ketidak-seimbangan pasokan dan permintaan, para pakar energi juga memberi jawaban yang tersembunyi atau tersamar.

Karena sangat kelebihan produksi, serta kemajuan teknologi, sebenarnya harga miyak jatuh kali ini sangat mirip dengan krisis global yang telah kita alami pada tahun 1929. Satu hal dimana kita menuju Revolusi Industri Pertama ke Revolusi Kedua, dan Revolusi Industri kedua ke Revolusi Indusrtri ketiga.

Kita bisa melihat kemajuan teknologi, termasuk mobil, mobil hybrid dan monbil listrik juga berkembang dengan cepat. Sehingga orang semua dapat melihat teknologi baru sedang datang dan menjadi pendekatan baru, hal-hal yang lebih tua ditinggalkan secara bertahap oleh pasar. Sama seperti batu bara di masa lalu. Jadi sampai hari ini, masalah yang kita hadapi adalah proses serupa. Demikian menurut banyak analis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun