Pada 12 Januari telah terjadi insiden, media Iran mengumumkan bahwa Iran telah menahan pelaut AS yang tidak sengaja memasuki perairan Iran, dan meperlihat foto-foto peluat AS berlutut dengan tangan di belakang kepala mereka membuat Kerry ‘marah dan terkejut’.”
Kerry mengatakan : “Tiga tahun lalu, mungkin kita tidak tahu siapa yang yang harus kita hubungi dalam situasi begini. Mungkin Swiss atau Inggris. Peristiwa ini mungkin akan menjadi insiden penyanderaan yang serius, dan mungkin telah menjadi sangat berbahaya. Tapi sekarang kita telah memilki saluran komunikasi. Kita telah membentuk perjanjian nuklir ini bersama-sama, dan karena itu kami mampu mengatasi situasi ini.”
AS Musuh Utama Pada Revolusi Iran 1979
Revolusi Iran terjadi setelah tahun 1979, dan pada saat itu, AS menjadi musuh utama Iran. AS bahkan melakukan operasi penyelematan yang gagal untuk karyawan kedutaan yang ditahan di Iran.
Pada kenyataan, di satu sisi kebijakan Obama yang digunakan untuk mengurangai penggunaan pasukan, namun di sisi lain meningkatkan jumlah kontak dengan Iran, dan hasil akhir dari kontak ini adalah perjanjajian nuklir Iran tecapai.
Dalam proses di meja perundingan nuklir Iran pada awal September 2014, selama negosiasi masalah nuklir, Wakil Menlu AS, William Burns berkomunikasi dengan Iran mengenai ancaman kelompok teroris “ISIS.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf mengverifikasi, ketika berurusan dengan kelompok ekstrimis “ISIS”, AS tidak akan mengesampingkan dialog lebih lanjut dengan Iran.
Banyak pihak melihat AS dengan halus mengubah stragegi penekanan secara lengkap terhadap Iran dan mulai mengadopsi strategi baru yang lebih fleksibel dengan kontak, dialog, kerjasama dan penekanan.