Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang AS “Mengendorkan” Tekanan Terhadap Iran (3)

7 Februari 2016   19:52 Diperbarui: 7 Februari 2016   21:16 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam negosiasi maraton seperti ini, Menlu John Kerry sering terjaga sepanjang malam, dan mungkin juga terus bekerja di meja perundingan selama seminggu atau dua mingguan. Juga kita telah melihat walaupun dia bertongkat karena cedera kaki, tetap berada digaris depan dalam negosiasi.

Tugas Menlu AS adalah seseorang yang harus mengelola semua kebijakan luar negeri AS dan urusan diplomatik global, sehingga dia harus terus berada di posisi ini dan membuat pertimbangan apa yang dikehendaki Obama.

Pada 12 Januari telah terjadi insiden, media Iran mengumumkan bahwa Iran telah menahan pelaut AS yang tidak sengaja memasuki perairan Iran, dan meperlihat foto-foto peluat AS berlutut dengan tangan di belakang kepala mereka membuat Kerry ‘marah dan terkejut’.”

Tapi John Kerry menyatakan puas dengan jawaban cepat dari Menlu Iran Zarif, dan keterlibatan Presiden Iran Hassan Rouhani dan pejabat tinggi lain-lain untuk mengatasi situasi ini.

Kerry mengatakan : “Tiga tahun lalu, mungkin kita tidak tahu siapa yang yang harus kita hubungi dalam situasi begini. Mungkin Swiss atau Inggris. Peristiwa ini mungkin akan menjadi insiden penyanderaan yang serius, dan mungkin telah menjadi sangat berbahaya. Tapi sekarang kita  telah memilki saluran komunikasi. Kita telah membentuk perjanjian nuklir ini bersama-sama, dan karena itu kami mampu mengatasi situasi ini.”

 AS Musuh Utama Pada Revolusi Iran 1979

Revolusi Iran terjadi setelah tahun 1979, dan pada saat itu, AS menjadi musuh utama Iran. AS bahkan melakukan operasi penyelematan yang gagal untuk karyawan kedutaan yang ditahan di Iran.

Pada kenyataan, di satu sisi kebijakan Obama yang digunakan untuk mengurangai penggunaan pasukan, namun di sisi lain meningkatkan jumlah kontak dengan Iran, dan hasil akhir dari kontak ini adalah perjanjajian nuklir Iran tecapai.

Dalam proses di meja perundingan nuklir Iran pada awal September 2014, selama negosiasi masalah nuklir, Wakil Menlu AS, William Burns berkomunikasi dengan Iran mengenai ancaman kelompok teroris “ISIS.”

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf mengverifikasi, ketika berurusan dengan kelompok ekstrimis “ISIS”, AS tidak akan mengesampingkan dialog lebih lanjut dengan Iran.

Banyak pihak melihat  AS dengan halus mengubah stragegi penekanan secara lengkap terhadap Iran dan mulai mengadopsi strategi baru yang lebih fleksibel dengan kontak, dialog, kerjasama dan penekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun