Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menguak Latar Belakang Krisis Diplomatik Arab Saudi dan Iran (3)

27 Januari 2016   15:01 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:05 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang bertanya, seperti apakah pemutusan hubungan antara Arab Saudi dan Iran akan berpengaruh pada perang Syria, ternyata itu tidak berpengaruh apapun, situasi tetap seperti sepanjang waktu lalu.

Dalam hal ini, Menlu Arab Saudi, Adel al-Jubeir pada 5 Januari mengatakan, ketegangan antara Arab Saudi dan Iran tidak akan mempengaruhi proses perdamaian di Syria. Arab Saudi akan terus bekerja dengan masyarakat internasional untuk resolusi damai untuk isu Syria.

Sebagai dua negara utama di Timteng, dimana masyarakat internasional telah menyerukan untuk bekerjasama untuk proses perdamaian Syria, akankah mereka bekerjasama? Ini yang banyak dipertanyakan masyarakat dunia.

AS dan Eropa berantusias mendorong pertukaran kepentingan dan pertukaran kepentingan Timteng antara Arab Saudi dan Iran dalam isu Syria dan dalam memerangi kelompok-kelompok ekstrimis. Pokok pemikiran utama dibalik ini Iran harus menghormati inti kepentingan-kepentingan bahwa Arab Saudi prihatin dengan Timteng, seperti pengaruh inti Arab Saudi di sepanjang Teluk Persia, dan Yaman di semenanjung Arab, dalam pertukaran untuk Arab Saudi menghormati pengaruh penting Iran dalam isu-isu di Irak dan Syria. Tapi ini hanya sebuah design pendapat akademis.

Apakah pemikiran diatas ini bisa dilaksanakan atau tidak, tampaknya sangat suram. Lalu apa yang harus dilakukan agar dua pemain utama regional ini dapat bertukar kepentingan mereka, atau setidaknya saling menerima satu sama lain?  Para analis melihat ini akan menjadi proses yang sangat sulit.

Kekuatan utama di kawasan ini akan mulai memainkan peran yang semakin penting. Jika negara-negara besar seperti Arab Saudi dan Iran tidak mau mengambil tanggung jawab yang seharusnya, dan terus bertikai, maka Timteng akan terus berada dalam keadaan kerusuhan.

Hanya dengan kerjasama dari semua negara di Timteng, terutama negara-negara utama, yang akan bisa membantu membebaskan Timteng dari turbulensi jangka panjang, dan menciptakan kesempatan bagi perdamaian dan pertumbuhan di kawasan ini. Demikian para analis dan ahli Timteng berpendapat.

( Habis )

Sumber : Media Tulisan & TV Luar dan Dalam Negeri

http://foreignpolicy.com/2016/01/04/saudi-arabias-religious-intolerance-and-the-execution-of-sheikh-nimr-al-nimr/

http://www.theatlantic.com/international/archive/2016/01/nimr-al-nimr-saudi-arabia-shiites/422670/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun