Setelah Arab Saudi dan Iran memutuskan hubungan, Deplu AS dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Iran dengan dibakarnya Kedubes Arab Saudi di Iran, tetapi hanya sebatas menyatakan “keprihatinan” kepada Arab Saudi yang mengeksekusi Sheik Syiah Nimr yang terkenal.
Perbedaan dalam pernyataan ini membuat jelas sikap AS yang berbeda terhadap sekutu dan non-sekutu. Namun dalam tindakan yang jarang terlihat sebelumnya, Arab Saudi menyatakan tidak terlalu perduli dengan apa yang ditunjukkan dengan sikap AS ini.
Beberapa analis percaya pemutusan hubungan Arab Saudi terhadap Iran ingin mengungkapkan ketidak senangan dirinya terhadap AS.
Pada konferensi pers yang diadakan 4 Januari lalu, Juru bicara Deplu AS, John Kirby pertama meminta Arab Saudi dan Iran untuk menahan diri dan menjaga konflik tidak meningkat, dan menyatakan bahwa Menlu John Kerry sudah kontak dengan Arab Saudi, dan akan mengkoordinasikan upaya-upaya regional untuk mengatasi masalah tersebut melalui dialog.
Tapi ketika berbicara tentang Arab Saudi, Kirby membuat pernyataan yang sama sekali berbeda. “Mengenai eksekusi di Arab Saudi, kami terus mendesak Arab Saudi untuk memastikan proses peradilan yang adil dan transparan dalam semua kasus, dan kami telah menyatakan keprihatinan khusus dalam hal eskskusi ulama Syiah Nir al-Nimr.”
Meskipun AS menunjukkan dukungan kepada Arab Saudi dalam masalah pemutusan hubungan diplomatik, laporan Reuters mengatakan bahwa Arab Saudi tidak merasa bersyukur, dan mengatakan bahwa mereka “tidak perduli” dengan apapun pendapat kami (AS).
Ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebelum peristiwa ini, pemerintah Saudi telah sepenuhnya memperkirakan konsekuensi dari pemutusan hubungan.
Menurut memorandum pemerintah Saudi yang bocor ke “Guardian” Inggris dari kelompok hak asasi manusia Arab Saudi, sebelum mengeksekusi Sheikh Syiah Nimr al-Nim, Arab Saudi telah meperkirakan bahwa Iran akan memberi respon yang keras. Dalam surat yang ditanda-tangani dan dikirim oleh kepala Biro Keamanan Riyadh, pejabat Saudi meminta agar semua perayaan Tahun Baru dibatalkan, dan diambil “tindakan pencegahan.”
Presiden dari “National Iranian American Council” AS, Trita Parsi mengatakan alasan pentingnya bagi Arab Saudi yang begitu proaktif dalam mengambil tindakan baru-baru ini adalah AS. sikap AS terhadap Iran telah melunak, kedua negara ini bahkan telah tumbuh menuju rekonsiliasi, dan hal ini adalah sesuatu yang Arab Saudi tidak suka.
Tirta Parsi lebih lanjut mengatakan “Selama sepuluh tahun terkahir, Arab Saudi percaya bahwa perubahan situasi geopolitik di kawasan itu tidak lagi untuk kepentingannya.”