Karena itu, Arab Saudi menganggap dia sebagai wakil dari Iran, karena selama “Musim Semi Arab” ia memimpin protes di jalan-jalan, dan dengan keras mengkritik keluarga kerajaan Saudi, sehingga sangat mudah bagi Arab Saudi mengatakan bahwa ia ingin menggulingkan keluarga kerajaan Saudi.
Pada bulan Oktober 2014, ketika Nimr dijatuhi hukuman mati, Tentara Pengawal Revolusi Islam (Garda Revolusi) faksi garis keras Iran pernah menyatakan akan membalas terhadap Arab Saudi.
Pada 2 Januari 2106, setelah Nimr dieksekusi. Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, bahkan memposting gambar di website resmi yang membandingkaneksekusi Arab Saudi kepada Nimr seperti kelompok ekstrimis mengeksekusi sandera.
Tak lama Arab Saudi memutuskan diplomatik dengan Iran, satu demi satu diikuti Bahrin, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Djibouti juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, ini menampilkan keberhasilan pengaruh Arab Saudi di kawasan ini.
Menghadapi ini Iran tidak mau menunjukkan kelemahannya, juru bicara pemerintah Iran, Mohammad Bagher Nobakht mengatakan: “Arab Saudi dan beberapa negara memutuskan hubungan dengan Iran bukanlah masalah besar bagi Iran. Iran memiliki hubungan diplomatik yang luas, dan lingkaran diplomatik Iran akan terus meluas. Namun, kita tidak akan mengizinkan negara itu mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Iran untuk alasan keamanan bangsa, karena itu tidak benar.
Dipermukaan tampaknya Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dengan alasan atas serangan kedutaannya di Iran. Namun Iran membuat kemputusan yang berbeda.
Pada 5 Januari’16, juru bicara Pemerintah Iran, Mohammad Nobkht mengatakan pada konferensi pers bahwa serangan terhadap keduttan Arab Saudi di Iran mungkin “plot”dan konspirator dari Arab Saudi sendiri, karena polisi Iran telah menangkap setidaknya 50 orang tersangka. Dan departemen terkait telah mulai menyelidiki tersangka yang terkait dengan departemen intelijen Arab Saudi. Dalam insiden yang mencurigakan dan tercela ini, kita memiliki keraguan tentang tujuan dari tersangka yang menyerang kedutaan Arab Saudi, karena perilaku mereka dilakukan untuk kepentingan Saudi.
5 Januari Bloogerg, AS melaporkan dalam sebuah artikel “Suadi Arabia and Iran on the Brink”(Arab Saudi dan Iran dipinggir Jurang), dalam artikel ini dikatakan, tindakan Arab Saudi terutama ditujukan untuk khalayak domestik (untuk mengalihkan isu). Karena turunnya harga minyak dan pertumbuhannya menurun dan defisit yang telah memaksa pemerintah untuk menaikan pajak dan memotong subsidi bensin, tindakan ini bisa menyebabkan gangguan publik, dengan mengeksekusi Sheik Syiah pada saat ini akan dapat mengalihkan perhatian domestik sampai batas tertentu.
Pada saat yang sama, Arab Saudi juga khawatir Iran akan menantang posisi kepemimpinan Sunni bagi Arab Saudi, setelah Iran menjadi pemimpin kelompok Syiah terbesar di seluruh Timteng.