Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menguak Penyebab Serangan Terroris Paris “Friday The 13th” (1)

27 November 2015   20:43 Diperbarui: 27 November 2015   20:47 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pandangan tradisional Barat “Black Friday” atau “Friday the 13th” dan angka 13 dianggap angka sial. Jika angka 13 jatuh pada hari Jumat, maka akan membawa kesialan.

Tradisi ini jika ditelusuri sejarah dimulai pada 1305, Paus Celment V yang baru dan berbasis di Avignon, Prancis. Dan King Philip , Paris, Prancis. Yang konon ingin pinjam uang ke Ordo Satria Templar. Paus Khatolik yang sudah mempunyai banyak hutang akibat perang di Inggris, dan King Philip yang ingin meminjam uang karena sedang kekurangan uang. Singkat kata karena tidak berhasil.

Maka Templar dituduh sebagai aliran sesat, dan akhirnya dengan segala alasan diserang habis. Penyerangan di mulai pada 13 Oktober 1307 yang persis jatuh pada hari Jumat tanggal 13. Perkembangan selanjutnya maka jika tanggal 13 jatuh pada hari Jumat. Maka hari itu disebut “Black Friday” atau “Friday the 13th” dan angka 13 dianggap angka sial. Disini penulis tidak membahas panjang tentang cerita ini.

Tidak perduli jatuh pada bulan apa saja, setiap tanggal jika jatuh pada 13 hari Jumat, maka diberi label “Black Friday”. Pada 13 Nopember 2015, kemalangan sunguh-sunguh menimpa Paris, Prancis. Tragedi yang terjadi pada itu akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Pada malam hari itu terjadilah serangan teroris yang beanr-benar mengerikan.

Stade de France adalah stadion sepak bola dan olah raga, malam itu terjadi pertandingan persahabatan antara kesebelasan Jerman dan Prancis, yang dihadiri oleh penonton 80 ribu. Presiden Prancis Francois Haollande dan Menlu Jerman Frank-Walker Steinmeier juga hadir.

Saat pertandingan sedang berlangsung pada paruh pertandingan pertama, di luar stadion terdengar suara ledakan keras. Sebagian penonton ada yang mengatakan terdengar 3 kali ledakan. Semua orang merasa heran, tapi dikira suara ledakan mercon atau kembang api yang biasa sering dipasang saat ada pertanding seperti ini. Sehingga tidak ada yang panik, tapi setelah babak kedua, beberapa informasi muncul di Twitter, dan khalayak mulai terlihat panik.

Setelah mengetahui terjadi ledakan di luar stadion, Hollande buru-buru memasuki ruang kontrol Stadion dari sana mengawasi operasi umum. Setelah itu Hollande dikawal keluar dari ruang konrol oleh petugas keamanan.

Tapi yang lebih tregis terjadi di Teater Batclan, malam itu Band Rock “Eagle of Death Metal” dari AS sedang mengadakan pertunjukan. Dua orang teroris bersenjata menyandera penonton dan menembakan AK-47s pada penonotn sipil yang tidak berdosa yang sedang menonton pertunjukan.

Seketika itu jeritan dan kepanikan terjadi dimana-mana dalam ruang pertunjukan. Korban-korban berjatuhan dengan bersimbah darah, orang yang bertiarap terus ditembaki, semua orang coba melarikan dirinya.

Malam itu seketika kota Paris yang dijuluki “kota romantis” mendadak menjadi “Neraka Dunia”, serangan iblis teroris bersenjata terhadap orang sipil yang tidak bersalah, menyebabkan warga sipil menjadi ketakutan dimana-mana.

Tidak lama setelah itu Francois Hollande dengan gemetar menyampaikan pidato disiaran TV. Dengan mengatakan : “Pada saat saya berbicara kepada Anda, serangan teroris dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelum sedang terjadi di wilayah Paris. Ada puluhan orang  mati, ada banyak yang terluka. Ini horor.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun