Gajah Kikuk : “Kamu jangan meremehkan, jangan sombong dan jangan menyepelekan keadaaan”
Klan Gajah Tawa : (tertawa lebih keras dan terbahak-bahak)
Gajah Kikuk tersinggung dan menyerang Gajah Tawa dengan kata-kata kasar.
Gajah Kikuk : “Kalian ini tong kosong nyaring bunyinya, bodoh, gak punya nyali dan gak punya jiwa nasionalisme, kalian pura-pura tertawa terbahak-bahak padahal kalian ingin menghibur kecemasan kalian yang diam-diam menghantui sanubari kalian. Kalian ini Gajah hanya berbadan besar namun kecil jiwa perjuangan dan sok bijaksana”
Mendengar ucapan ini Gajah Tawa terdiam dan kemudian memerah kupingnya dan berteriak kepada Gajah Kikuk.
Gajah Tawa : “Kamu itu yang bodoh! Kamu itu paranoid! Kamu nggak sadar sedang diterkam ketakutan yang sesungguhnya tidak perlu kamu takuti. Kamu nggak sadar bahwa kau itu kawanan Gajah dan sedang kasak-kusuk hanya gara-gara digertak sama kawanan Kampret”
Demi melihat situasi yang seperti ini, Gajah Cuek ternyata tidak bisa cuek terus. Ia kemudian angkat bicara ;
Gajah Cuek : “Wahai para Gajah, kalian ini semua sedang bertengkar dan mempertengkarkan sesuatu yang tidak tepat. Kalian merasa benar dengan pendapat kalian masing-masing dan seakan-akan pendapat itu bisa kalian tanamkan ke kepala Gajah lain. Ketahuilah, sikap kita seharusnya lebih memperkuat persatuan bukan malah bertengkar”
Gajah Kikuk : “OOhh. Jadi kamu yang sekarang ingin menanamkan kebenaranmu ke kepala Gajah lain?”
Gajah Tawa : wahahahaha….
Gajah Cuek : “Sudahlah memang sebaiknya aku diam saja”