- Neptu pahing, bunganya berwarna merah
- Neptu pon, bunganya berwarna kuning
- Neptu wage, bunganya berwarna hitam
- Neptu kliwon,bunganya warna-warni
- Neptu Legi, bunganya berwarna putih
   Sedulur Papat Limo Pancer ini dapat dianggap sebagai suatu pedoman untuk orang Jawa dalam mengendalikan hawa nafsunya. Sedulur Papat Limo Pancer mengajarkan kepada masyarakat-masyarakat Jawa untuk mengenali dan mengendalikan hawa nafsu atau emosinya dalam kehidupan sehari-hari. Sedulur Papat ini mewakili empat nafsu atau emosi yang dimiliki manusia yang meliputi:
- Nafsu Amarah, ialah yang berkaitan dengan keinginan untuk mempertahankan rasa marah dan emosi, jika tidak bisa dikendalikan akan sangat berbahaya karena dapat membawa seseorang kepada perbuatan dan perilaku yang buruk dan tercela. Akan tetapi jika kita bisa mengendalikannya, maka akan sebaliknya yang menjadikan kita berani untuk mengungkapkan kebenaran. Nafsu ini dapat dikatakan mendapat pengaruh oleh sifat panas / api yang menjadi pembentuk jasad atau tubuh manusia.
- Nafsu aluamah, yaitu nafsu yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia seperti makanan, minuman, syahwat, dan lain-lain. Jika porsi nafsu ini tepat atau pas, maka akan membuat tubuh kita sehat dan sebaliknya jika kita tidak bisa mengendalikannya akibatnya akan buruk atau mengerikan. Misalnya, jika terlalu banyak mengononsumsi obat - obatan dapat menyebabkan overdosis. Nafsu aluamah ini ketika terjadi dapat dikatakan karena pengaruh dari unsur tanah yang menjadi unsur pembentuk jasad atau tubuh manusia.
- Nafsu Supiah, terkait dengan suatu kesenangan. Jika tidak bisa dikendalikan, maka akan menyesatkan jalan hidup kita. Akan tetapi jika bisa mengendalikannya, maka akan menjadikan kita semakin semangat dalam bekerja untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup. Nafsu ini setara dengan sifat udara yang menjadi unsur pembentuk tubuh. Maksud dari sifat udara ini adalah ingin selalu berusaha mengisi ruang dimana ruang itu masih ada (ruang kosong).
- Nafsu Mutmainnah, merupakan nafsu yang telah dikendalikan oleh keimanan, yang akan membawa sang pemilik untuk menjadi jiwa yang tenang, tentram dan amanah. Nafsu muthmainah adalah nafsu yang mengajak kita untuk kearah yanglebih baik. Nafsu ini adalah nafsu yang baik akan tetapi juga bisa menjadi buruk jika salah mengaplikasikannya atau melebihi batas.
Sedulur Papat Lima Pancer Metafora (Dimensi Ruang dan Waktu)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!