Mohon tunggu...
MAITSAA ALIIFAH
MAITSAA ALIIFAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010100 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 1 - Memahami Sedulur Papat Lima Pancer Kearifan Lokal Indonesia

26 Oktober 2022   20:38 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:46 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Jenang Kuning. Jenang Kuning melambangkan sedulur dari arah barat atau angin (Sinatabrata).) Jenang kuning melambangkan arah barat atau simbolisme angin.

  • Jenang Abang atau merah. Jenang abang 'merah' melambangkan ibu dari darah menstruasi dan dikatakan untuk menghormati sedulur di arah selatan atau geni (Purbangkara). Jenang abang atau merah dikatakan untuk menghormati arah selatan atau api.

  • Sekul bucu rumpuk. bucu rumpuk berasal  dari  kata bucu  atau  sudut  dan  rumpuk yang  berarti  tumpukan  yang  diwujudkan  dengan  nasi yang  dibentuk  kerucut    dan  diberi kuluban (dedaunan yang dibumbui kelapa parut) dan diberi telur ayam rebus. Nasi   berbentuk   kerucut   melambangkan   gunung.   Lalu kuluban melambangkan  tumbuhan  yang  menjadi  pagar gunung  dan  telur  yang  melambangkan  dunia  seisinya, memiliki  makna  keselamatan.  Maka  dari  itu  manusia harus   bersyukur   dan   memaksimalkan   apa   yang   ada didunia.

  • Welat kunir. Welat  kunir melambangkan  alat  yang  digunakan  Ketika bayi  lahir. Welat  yaitu  bambu  yang  digunakan  mengiris pusar bayi dan kunir atau kunyit sebagai alas untuk pusarketika  diiris. Kunir merupakan antibiotik untuk mengobati pusar yang diiris.

  • Sekar/bunga. Sekar  adalah gondara saning wonten alam Donya melambangkan neptu orang yang  didoakan. Tiap neptu  itu berbeda jadi sekar/bunga yang digunakan juga berbeda. Antara lain:
    - Neptu pahing, bunganya berwarna merah
    - Neptu pon, bunganya berwarna kuning
    - Neptu wage, bunganya berwarna hitam
    - Neptu kliwon,bunganya warna-warni
    - Neptu Legi, bunganya berwarna putih
  •       Sedulur Papat Limo Pancer ini dapat dianggap sebagai suatu pedoman untuk orang Jawa dalam mengendalikan hawa nafsunya. Sedulur Papat Limo Pancer mengajarkan kepada masyarakat-masyarakat Jawa untuk mengenali dan mengendalikan hawa nafsu atau emosinya dalam kehidupan sehari-hari. Sedulur Papat ini mewakili empat nafsu atau emosi yang dimiliki manusia yang meliputi:

    • Nafsu Amarah, ialah yang berkaitan dengan keinginan untuk mempertahankan rasa marah dan emosi, jika tidak bisa dikendalikan akan sangat berbahaya karena dapat membawa seseorang kepada perbuatan dan perilaku yang buruk dan tercela. Akan tetapi jika kita bisa mengendalikannya, maka akan sebaliknya yang menjadikan kita berani untuk mengungkapkan kebenaran. Nafsu ini dapat dikatakan mendapat pengaruh oleh sifat panas / api yang menjadi pembentuk jasad atau tubuh manusia.

    • Nafsu aluamah, yaitu nafsu yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia seperti makanan, minuman, syahwat, dan lain-lain. Jika porsi nafsu ini tepat atau pas, maka akan membuat tubuh kita sehat dan sebaliknya jika kita tidak bisa mengendalikannya akibatnya akan buruk atau mengerikan. Misalnya, jika terlalu banyak mengononsumsi obat - obatan dapat menyebabkan overdosis. Nafsu aluamah ini ketika terjadi dapat dikatakan karena pengaruh dari unsur tanah yang menjadi unsur pembentuk jasad atau tubuh manusia.

    • Nafsu Supiah, terkait dengan suatu kesenangan. Jika tidak bisa dikendalikan, maka akan menyesatkan jalan hidup kita. Akan tetapi jika bisa mengendalikannya, maka akan menjadikan kita semakin semangat dalam bekerja untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup. Nafsu ini setara dengan sifat udara yang menjadi unsur pembentuk tubuh. Maksud dari sifat udara ini adalah ingin selalu berusaha mengisi ruang dimana ruang itu masih ada (ruang kosong).

    • Nafsu Mutmainnah, merupakan nafsu yang telah dikendalikan oleh keimanan, yang akan membawa sang pemilik untuk menjadi jiwa yang tenang, tentram dan amanah. Nafsu muthmainah adalah nafsu yang mengajak kita untuk kearah yanglebih baik. Nafsu ini adalah nafsu yang baik akan tetapi juga bisa menjadi buruk jika salah mengaplikasikannya atau melebihi batas.

    Sedulur Papat Lima Pancer Metafora (Dimensi Ruang dan Waktu)

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun