"Nhur, seberat apapun beban tantangan dan rintangan yang kamu hadapi, percayalah aku akan selalu hadir menemani kamu".
"Karena aku tercipta dalam waktu, untuk mengisi waktu, selalu memperbaiki diri disetiap waktu, dan semua waktuku untuk mencintai, menyayangi dan mengasihimu. Aku terlahir ke dunia ini untuk mencintaimu, dan kamu terlahir untuk aku cintai. Berada disisimu saat ini mengajarkanku apa arti kenyamanan yang sempurna, kamu bagaikan hujan dan aku hanyalah bumi yang gersang yang kamu sirami dengan rintik-rintik cinta dan kebahagiaan".
saat itu dia hanya bisa tersenyum manis mendengar kata-kata dari mulutku sambil mengatakan "gombal" aku merasa malam itu, dunia hanya milikku dan dia.
malam sudah larut, kami harus pulang ke tempat tinggal masing-masing. Tapi aku merasa aneh ada yang aneh dengan sikap dia disaat aku mengajaknya pulang sehingga aku bertanya kalau apa yang sedang dia piklirkan...
"kamu kenapa nhur"?
"aku takut pulang kak".
Ternyata dia takut pulang kerumahnya karena sudah pukul 02:13 malam.
Aku mulai berpikir untuk mencari kos-kosan putri teman-temanku, tapi semua usahaku mentok sebab semua kos teman-temanku cewek rata-rata tutup pukul 00:00 malam. aku sudah kehabisan akal malam itu, dalam kebingungan, dia mengatakan hal yang justru menambah kebinguganku."sayang gimana kalau kita tidur di penginapan saja malam ini" sedikit terkesiap aku menolak ajakannya, namun Nhur tetap terus memaksa.
Karena aku kasihan, akhirnya... BERSAMBUNG. tunggu cerita selanjutnya di runhealdsburg.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H