"Bung Obeng mana bung Donal" tanya dr Ala, "mungkin dikostnya dok..., saya sudah sms tapi dia belum balas dok". dr Ala langsung menghubungi bung donal dan tak lama kemudian bung Donal telah tiba, di tengah perbincangan, dr. Ala mengeluarkan sesuatu yang rupanya kunci kamar hotel Maqna yang kemudian diberikan kepada Obeng. "Bung Obeng ini kunci kamar hotel khusus 2 orang nanti kamu  dengan bung Donal istirahat disana". "Oh... siap dok" sahut Obeng sedikit tersenyum. Malam itu aku dan temanku tidur di hotel Maqna.
Malampun berlalu, tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 11.00 siang esok harinya ketika aku sadar dari tidurku. Dengan rasa malas, kulirik sebelahku untuk memastikan bung Donal masih tergolek pulas. "Donal..., Bung Donaaal,,,! Teriakku. Hening tak ada jawabam sahutan. Â Aku langsung kekamar mandi sekedar bersih-bersih dan bergegas keluar untuk cek out.
Klik..., bunyi pintu saat kutautkan daunnya.
"Hai...! mau cek out ya?". Â Tiba-tiba ada suara merdu menyapaku dari belakang.
Dengan sedikit kikuk akupun membalas sapaan gadis yang belum aku kenal itu. "oooh..Iyaa". "aku juga mau cek out, kita jalan sama-sama yuk? sahut gadis itu dan aku hanya bisa menganggukan kepala.
"kenalkan, namaku nhur.., aku berasal dari limboto" tiba-tiba gadis tersebut mengulurkan tangannya tuk berkenalan.
Sedikit ragu aku memperkenalkan namaku padanya, "Obeng.." jawabku.
Ada rasa heran bercampur geli tergambar dari raut wajahnya sesaat setelah ku ucapkan namaku.
"kamu kerja apa kuliah...?" Tanya nhur sambil memencet tombol lift.
"kuliah, semester 5 sekarang di Universitas  Negeri Gorontalo. kalau kamu...?"
"aku juga kuliah, tapi aku baru semester 1 lho, dipoltekes Gorontalo".