Mohon tunggu...
Maichel Athila
Maichel Athila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Orangnya baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa sebagai Moral of Force

2 Oktober 2022   22:50 Diperbarui: 2 Oktober 2022   23:04 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Lawrence Kohlberg, penilaian dan perbuatan moral pada intinya bersifat rasional. Keputusan dari moral ini bukanlah soal perasaan atau nilai, malainkan selalu mengandung suatu tafsiran kognitif terhadap keadaan dilema moral dan bersifat konstruksi kognitif yang bersifat aktif terhadap titik pandang masing-masing individu sambil mempertimbangkan segala macam tuntutan, kewajiban, hak dan keterlibatan setiap pribadi terhadap sesuatu yang baik dan juga adil. kesemuanya ini merupakan tindakan kognitif. Kohlberg juga mengatakan bahwa terdapat pertimbangan moral yang sesuai dengan pandangan formal harus diuraikan dan yang biasanya digunakan remaja untuk mempertanggung jawabkan perbuatan moralnya.

Adapun tahap-tahap perkembangan moral yang sangat terkenal adalah yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg yaitu :

1. Tingkat Prakonvensional (usia 4 -- 10 tahun) Tahap perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral masih ditafsirkan oleh individu atau anak berdasarkan akibat fisik yang akan diterimanya, baik itu berupa sesuatu yang menyakitkan atau kenikmatan. Pada tingkat ini terdapat dua tahap, yaitu tahap orientasi hukuman dan kepatuhan serta orientasi relativitas instrumental. Tingkat Konvensional (usia 10 -- 13 tahun) Tahap perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral dipatuhi atas dasar menuruti harapan keluarga, kelompok atau masyarakat. Pada tingkat ini terdapat juga dua tahap, yaitu tahap orientasi kesepakatan antara pribadi atau disebut "orientasi anak manis" serta tahap orientasi hukum atau ketertiban.

2. Tingkat Pascakonvensional (usia 13 tahun keatas) Tahap perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral dirumuskan secara jelas berdasarkan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan, hal ini terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegangan pada prinsip tersebut dan terlepas pula dari identifikasi diri dengan kelompok tersebut. Pada tingkatan ini terdapat dua tahap, yaitu tahap orientasi kontrak sosial legalitas dan tahap orientasi prinsip etika universal.

Intisari menurut Lawrence Kohlberg moral tidak hanya mengandung penilaian terhadap perilaku atau kebiasaan tetapi juga untuk mengembangkan kognitif, dan jika berusia remaja moral ini mulai dapat dipertanggung jawabkan oleh si anak. Lawrence juga memiliki 3 tingkatan dalam perkembangan moral, yaitu :

1. prakonvensional -- anak masih menganggap bahwa jika melaksanakan moral itu akan mendapat hukuman atau hadiah sehingga anak hanya menuruti keinginan lingkunganya dan anak masih belum mengetahui moral yang dilaksanakan itu bak atau buruk (memperhatikan ketaatan).

2. konvensional -- anak melaksanakan moral itu dengan keinginan dianggap menjadi anak yang baik dan hanya menuruti keinginan keluarga serta tahap ini anak mulai mengetahui baik buruknya moral yang dilaksanakan oleh si anak.

3. pasca konvensional -- anak mulai sadar dan memfilter atau memilih moral yang baik atau buruk serta melaksanakan moral dalam lingkupan kontak sosial dan mengganggap moral itu perilaku atau etika.

Mahasiswa perlu berperan aktif dalam pembentukan akhlak dan moral masyarakat luas karena jika mahasiswa tidak berperan aktif dalam hal ini, maka tidak akan pernah ada perubahan dalam masyarakat dan cenderung lebih mengarah pada kemunduran akhlak dan moral masyarakat. Kita harus mengupayakan bagaimana solusi yang tepat untuk permasalahan ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menanggulangi permasalahan ini diantaranya adalah dengan menguatkan Pendidikan karakter yang tercantum dalam kurikulum 2013.

kurikulum sendiri menurut Sanjaya (2008) berhubungan erat dengan usaha

mengembangkan peserta didik sesui dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun