Mohon tunggu...
Maia zakinnuha
Maia zakinnuha Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya adalah menulis kutipan kutipan indah dengan bahasa yang menarik serta menulis beberapa cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat Aku Mengerti Ayah

19 November 2024   08:46 Diperbarui: 19 November 2024   09:20 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hahahahaha, masa begitu saja sudah pusing sihhh, tenang saja sini aku bantu, butuh berapa sih 100 miliar? apa tidak kurang Rahmat uang segitu untuk memenuhi biaya lain, ah kamu kelamaan".

tiba tiba hp ayah mendapatkan notifikasi, itu merupakan notifikasi txbransfer dari rekening Niko, temannya. Ayah terkejut. 

"Niko yang benar saja, Aku tidak bisa membayar apabila sebanyak ini" Niko menjawab

"Halah tidak usah dibayar, hitung hitung itu balas budiku karena sudah membantuku dulu dalam mendirikan perusahaan properti ini, kamu kan juga dulu sudah berkorban banyak untuk aku, jadi sekarang waktunya aku yang membantu kamu" Ucap Niko sambil memeluk ayah. Lalu, ayah berkata 

"Terimakasih banyak banyak Niko, aku benar benar tidak tahu lagi harus bagaimana, tapi ternyata dibulan suci ramadhan ini aku diberikan rezeki yang sangat melimpah, terimakasih ya Niko, nanti waktu hari raya jangan lupa mampir kerumah ya" sambil menepuk nepuk punggung Niko, lalu pelukan mereka terlepas dan ayah segera pamit pulang karena memang jam sudah menunjukkan pukul 16.30. 

     Dalam perjalanan pulang, ayah teringat anak anak dan istrinya dirumah yang ia cuekin pada saat pagi tadi, ayah pun merasa bersalah dan sebelum sampai dirumah ayah pergi ke tempat berjualan macam macam takjil. Niatnya ayah ingin membawa pulang takjil tersebut akan tetapi, sebelum ayah masuk kedalam mobil ayah melihat pemulung, seketika ayah nampak iba dan ayah melihat tangannya yang sedang membawa takjil kesukaan keluarga kecilnya dirumah, Ayah berfikir untuk memberikan takjil itu kepada pemulung, urusan anak dan istrinya nanti saja ia pikirkan yang penting pemulung tersebut mendapatkan makanan yang layak untuk berbuka puasa. Ayah menghampiri pemulung itu dan berkata

"Assalamualaikum pak, selamat sore, ini saya ada beberapa makanan dan takjil untuk bapak, silahkan diterima ya pak" sambil menyodorkan takjil tersebut.

Pemulung itu nampak sangat bahagia mendengar hal tersebut, lalu ia menerima bungkusan takjil itu dan berkata 

"Alhamdulilah, terimakasih ya mas, akhirnya saya bisa berbuka puasa dengan makanan yang enak hari ini, semoga mas diberikan rezeki yang berlipat ganda oleh Allah dan pekerjaan mas dilancarkan oleh Allah". pemulung tersebut mengatakan hal itu sambil berkaca kaca.

"Amin, terimakasih ya pak atas doanya, semoga makanan ini bisa bermanfaat untuk bapak, saya pergi dulu ya pak, Assalamualaikum"

Sesampainya dirumah wajah ayah nampak sangat bahagia, ayah disambut oleh ibu dirumah, ibu bertanya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun