Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pekerja Seks Komersial

6 Agustus 2024   00:09 Diperbarui: 6 Agustus 2024   00:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari berganti minggu. Begeser bulan. Aku sibuk dengan kerjaaku di kantor, dan kamu sibuk dengan "kerjaanmu". Aku tak bisa melarang duniamu, meskipun nasihat sudah sering aku lakukan. Kamu tak bergeming. Toh aku tahu, kenapa kamu begitu. Ada hal fundamental dengan senarai cerita yang lagi, lagi kamu ceritakan.

Di sore kesekian itu, saat kita asyik melihat senja dan buku masih lekat di tangan. Kegemaran yang biasa aku lakukan, akhir-akhir ini kamu sukai pula. Membaca banyak buku sehingga membuat kita sering berdebat karena teori yang berbeda kita pahami. Itulah kenapa, kita lebih akrab dan inten bersama.

"Kak," katamu.

"Hemm," kataku yang masih fokus menatap langit yang mulai menghitam.

Kamu pegang tanganku,"Apa, apa... kita selamanya begini?"

Tentu aku kaget. Tetapi juga penasaran, akan ke mana arah pembicaraanmu. Sebagai lelaki normal dadaku terasa kembang kempis. Aku menunggu, apa maksud semuanya. Tapi kamu memilih diam, menatap lekat wajahku. Tesenyum manis sekali. Lantas menatap langit penuh lazuardi itu. Senja itu, kita menyatu bersama alam. Aku ikut tersenyum, sesekali melihat parasmu, ah, kenapa baru sekarang kita bertemu. Ya sudahlah, biarkan waktu nanti menjawabnya. (***)

Pandeglang, 5 Agustus 2024   23.47

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun