Aku tak berujar apa-apa. Aku terlalu asyik melihat purnama sambil mendengarkan renyah suaramu. Dalam hidup aku berpikir sederhana, tidak neko-neko denghan janji. Saat kamu bilang itu, aku percaya saja. Tak ada sinyal kamu bakal main hati. Ternyata, takdir berkata lain.
***
Kalau dulu aku menulis karenamu, kini aku tengah mengenangmu sebagai bagian dari masa laluku. Bukan untuk aku lupakan tapi aku simpan di ruang hati yang lain. Then, makasih kamu. []
Pandeglang, 29 Mei 2024Â Â 21.38
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H