Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menguatkan dan Meluruskan Iman

11 April 2022   18:48 Diperbarui: 11 April 2022   18:50 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Kalimat syahadat adalah ikrar seseorang untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Syahadat adalah bukti kita mempercayai Allah dan Rasulnya.

Kemudian, Imam Bukhari juga mengutip dialog Nabi Ibrahim dengan Allah SWT yang ada di dalam Al-Quran.

Suatu saat Nabi Ibrahim AS berdoa kepada Allah SWT, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". 

Lantas, Allah SWT berfirman: "Belum yakinkah kamu?" 

Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku). 

Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Baqarah: 260).

Hal ini menunjukkan bahwa kita diperbolehkan mencari bukti-bukti untuk memperkuat keimanan kita. Misalnya, banyak ayat-ayat yang membuktikan ilmu sains modern dalam Al-Quran. Ayat-ayat ini membuktikan bahwa kebenaran Al-Quran sebagai firman Allah SWT.

Misalnya, ada yang meneliti manfaat berpuasa pada tubuh kita dari sisi kesehatan. Inilah yang disebut dengan ayat-ayat hikmah dalam Al-Quran.

Hal ini boleh saja dilakukan, tetapi kita dilarang menjadikan hikmah ini sebagai tujuan kita beribadah. Kita beribadah hanya untuk Allah SWT. Hikmah itu ibarat bungkus, dan adanya di dunia. 

Yang termasuk hikmah di dunia adalah adanya hukum sebab akibat. Misalnya, kita makan makanan, maka merasa kenyang. 

Hakikatnya, yang menyebabkan kita kenyang adalah Allah SWT, bukan makanan. Makanan hanyalah bungkusnya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun