Contoh lain, dalam perang khandaq/parit. Kaum muslimin begitu kelelahan untuk mempersiapkan parit yang besar itu.Â
Lalu, sahabat Jabir bin Abdullah Al Anshari mempunyai inisiatif mengundang Rasulullah SAW untuk makan di rumahnya.
Sahabat Jabir memerintahkan istrinya untuk masak sekitar 2-3 porsi lebih untuk mengundang Rasulullah SAW dan beberapa sahabat.Â
Lalu, sahabat Jabir mengundang Rasulullah SAW.Â
Tanpa sepengetahuan Jabir, Rasulullah SAW ternyata mengumumkan undangan kepada seluruh kaum muslimin yang bekerja saat itu. Jumlahnya ratusan orang.
Ketika rombongan sahabat Rasulullah SAW datang ke rumah, Jabir kaget dengan jumlahnya yang banyak. Rasulullah SAW lalu yang membagikan sendiri makanan yang dibuat istri Jabir.Â
Ternyata makanannya mencukupi untuk seluruh sahabat yang jumlahnya ratusan. Inilah yang disebut mukjizat. Inilah keberkahan. Inilah sebagai bukti bahwa yang mengenyangkan itu adalah Allah SWT, bukan makanan.
Contoh lain, jika kita sakit, maka yang menyehatkan kita Allah SWT. Namun, kita tetap harus ke dokter dan minum obat.Â
Contoh-contoh ini disampaikan Imam Bukhari supaya akidah kita lurus, dan tidak ingkar kepada Allah SWT.
Selain itu, Imam Bukhari juga mengutip dari sahabat Ibnu Umar, "Tidak sampai seseorang hamba itu kepada hakikat takwa, sampai dengan dia meninggalkan hal-hal yang mengeruhkan hatinya."
Seorang hamba yang sampai kepada hakikat takwa inilah yang disebut kekasih Allah, Wali Allah.