Jika kita pikirkan, sebenarnya polusi udara yang disebabkan emisi asap yang dikeluarkan dari BBM beroktan rendah itu sangat membahayakan kesehatan manusia.Â
Asap hidrokarbon yang dikeluarkan bisa menyebabkan kanker paru-paru dan berbagai gangguan pernafasan lainnya. Emisi karbon dioksida sudah sangat jelas efeknya. Belum lagi efek emisi gas-gas berbahaya dan beracun lainnya.
Selain berbahaya bagi manusia, akumulasi karbon di udara bisa menyebabkan perubahan cuaca yang sangat ekstrem.
Kini kita berada pada masa dimana musim berubah-ubah dan cuaca tak menentu. Cuaca bisa berubah secara drastis dalam hitungan jam. Kadang hujan lebat melanda disertai angin kencang, kadang cuaca menjadi sangat panas dengan matahari yang bersinar dengan teriknya. Dari kondisi ini kita pahami bahwa perubahan iklim adalah sebuah keniscayaan.Â
Selain polusi udara, salah satu penyebab perubahan iklim adalah berkurangnya jumlah pohon dan hutan. Oleh karenanya, dijadikannya tanggal 10 Januari sebagai hari perencanaan gerakan satu juta pohon merupakan hal yang penting dalam rangka menggalakkan kembali program reboisasi.
Menanggulangi Perubahan Iklim
Reboisasi, yang ditandai dengan penanaman pohon kembali, telah dianggap sebagai strategi utama dalam perjuangan untuk mengurangi efek perubahan iklim. Reboisasi berperan dalam menangkap dan menyimpan karbon yang ada di atmosfer.
Permasalahannya, reboisasi membutuhkan dana yang tidak kecil. Perlu disiapkan anggaran besar untuk biaya pembibitan, persiapan tanah, pemupukan, dan tentunya perawatan.
Meskipun penanaman pohon terkadang diperlukan, seharusnya ini menjadi pilihan terakhir karena ini adalah salah satu metode yang mahal dan seringkali kurang memberikan hasil yang memuaskan dalam menanggulangi perubahan iklim.
Lantas, apa yang seharusnya dilakukan?
Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang mengungkap potensi strategi baru untuk menanggulangi perubahan iklim.Â
Para peneliti mencoba menggunakan cara termurah dan termudah untuk menanganinya. Caranya, dengan menumbuhkan kembali hutan yang telah gundul atau dikenal dengan konsep pertumbuhan hutan kembali secara alami (Natural Forest Regrowth).