Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Akumulasi Karbon di Udara, Biarkan Hutan Tumbuh Sendiri

11 Januari 2021   20:52 Diperbarui: 11 Januari 2021   21:00 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(KOMPAS/IWAN SETIYAWAN) 

Jika kita pikirkan, sebenarnya polusi udara yang disebabkan emisi asap yang dikeluarkan dari BBM beroktan rendah itu sangat membahayakan kesehatan manusia. 

Asap hidrokarbon yang dikeluarkan bisa menyebabkan kanker paru-paru dan berbagai gangguan pernafasan lainnya. Emisi karbon dioksida sudah sangat jelas efeknya. Belum lagi efek emisi gas-gas berbahaya dan beracun lainnya.

Selain berbahaya bagi manusia, akumulasi karbon di udara bisa menyebabkan perubahan cuaca yang sangat ekstrem.

Kini kita berada pada masa dimana musim berubah-ubah dan cuaca tak menentu. Cuaca bisa berubah secara drastis dalam hitungan jam. Kadang hujan lebat melanda disertai angin kencang, kadang cuaca menjadi sangat panas dengan matahari yang bersinar dengan teriknya. Dari kondisi ini kita pahami bahwa perubahan iklim adalah sebuah keniscayaan. 

Selain polusi udara, salah satu penyebab perubahan iklim adalah berkurangnya jumlah pohon dan hutan. Oleh karenanya, dijadikannya tanggal 10 Januari sebagai hari perencanaan gerakan satu juta pohon merupakan hal yang penting dalam rangka menggalakkan kembali program reboisasi.

Menanggulangi Perubahan Iklim

Reboisasi, yang ditandai dengan penanaman pohon kembali, telah dianggap sebagai strategi utama dalam perjuangan untuk mengurangi efek perubahan iklim. Reboisasi berperan dalam menangkap dan menyimpan karbon yang ada di atmosfer.

Permasalahannya, reboisasi membutuhkan dana yang tidak kecil. Perlu disiapkan anggaran besar untuk biaya pembibitan, persiapan tanah, pemupukan, dan tentunya perawatan.

Meskipun penanaman pohon terkadang diperlukan, seharusnya ini menjadi pilihan terakhir karena ini adalah salah satu metode yang mahal dan seringkali kurang memberikan hasil yang memuaskan dalam menanggulangi perubahan iklim.

Lantas, apa yang seharusnya dilakukan?

Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang mengungkap potensi strategi baru untuk menanggulangi perubahan iklim. 

Para peneliti mencoba menggunakan cara termurah dan termudah untuk menanganinya. Caranya, dengan menumbuhkan kembali hutan yang telah gundul atau dikenal dengan konsep pertumbuhan hutan kembali secara alami (Natural Forest Regrowth).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun