Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Katak dan Kekecewaannya

9 Desember 2015   23:01 Diperbarui: 9 Desember 2015   23:31 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katak Sesepuh : Tidak perlu kita menulis saudara-saudaraku. Manusia tidak mengerti bahasa kita. Hanya tiga huruf bahasa kita,  tapi sejuta makna. Ini judulnya kalau kutulis,   “Krok Krok ,,,,Krok Krok,,,.” Mengertikah manusia? Jelas tidak kan?

Tiga bulan kemudian hutan-hutan masih rusak, banyak sumber-sumber air kering, bahkan wabah penyakit menimpa katak. Katak-katak mati mendadak. Anak cucu katakpun mati bergelimpangan dari hari ke hari. Entah apa sebabnya. Dan katak sesepuhpun kecewa pada komitmen manusia.

“Mengapa pada saat seperti ini tidak ada yang peduli kepada kami. Bukankah kami bagian dari ekosistem? Jika kami punah maka keseimbangan ekosistem akan terganggu. Pelan-pelan hutan dan komunitasnya juga akan rusak tanpa kami di dalamnya. Yang lebih kecewa lagi, di saat-saat seperti ini, mengapa di koran langgananku belum terbaca ada tulisan-tulisan seperti “Selamatkan Katak Dari Kematian,” gumamnya sambil melompat ke dalam rawa yang masih tergenang karena hujan beberapa hari yang lalu.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun